SULTRATOP.COM, KENDARI – Banjir lumpur yang diakibatkan oleh perumahan BTN A99, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), memicu konflik antar dua kelompok masyarakat hingga melibatkan aksi saling kejar menggunakan senjata tajam (sajam), Jumat (24/1/2025). Polisi pun menurunkan 100 personel untuk meredam situasi.
Berdasarkan informasi dari seorang warga yang enggan disebutkan namanya, insiden tersebut bermula sekitar pukul 14.00 Wita. Kelompok masyarakat dari wilayah bawah mendatangi kelompok masyarakat yang tinggal di kawasan BTN A99.
Sekitar pukul 15.00 Wita, gesekan terjadi antara kedua pihak yang disertai aksi saling kejar menggunakan senjata tajam.
“Semenjak selesai demo terkait masalah banjir lumpur, mulai ada konflik yang melibatkan kelompok masyarakat. Akhirnya kami merasa sangat takut,” ujar salah satu warga.
Wakil Kapolresta (Waka) Kendari, AKBP Yosa Mocha Hadi, mengatakan bahwa sebanyak 100 personel telah disiagakan untuk pengamanan. Tim gabungan yang terdiri dari satuan Polsek, Polresta, Samapta, Sat Reskrim, dan Intel, diterjunkan guna meningkatkan keamanan dan meminimalisir potensi gesekan lebih lanjut.
“Sejauh ini tidak ada korban jiwa. Namun, kedua kelompok saat ini sedang menjalani mediasi untuk menemukan solusi terbaik,” kata Yosa singkat.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak kepolisian memastikan bahwa proses mediasi berjalan lancar tanpa hambatan. (B/ST)
Laporan: Bambang Sutrisno
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI
