SULTRATOP.COM, KENDARI – Pengalihan fungsi lahan yang salah satunya pembangunan perumahan diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir bercampur lumpur di Kota Kendari.
Kawasan yang sebelumnya merupakan hutan dan lahan hijau kini banyak beralih fungsi menjadi area permukiman.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendari, Fadlil Suparman, mengatakan, sedikit banyaknya aktivitas pembangunan perumahan berdampak pada banjir lumpur yang terjadi di Kota Kendari.
“Karena airnya jadi keruh begitu, dan banyak lumpur. Saya kira itu juga merupakan dampak dari pengalihan fungsi lahan,” ucapnya via telepon WhatsApp pada Senin malam (27/1/2025).
Kendati demikian, Fadlil menyebut seberapa besar dampak dari aktivitas tersebut perlu dikaji oleh dinas lingkungan hidup dan kehutanan (DLHK) dan dinas terkait.
“Tetapi memang, kondisinya kalau kita lihat pasti ada dampak dari itu karena airnya selalu kabur, keruh dan ada lumpur. Nah, lumpur itu yang selalu jadi masalah buat masyarakat,” tuturnya.
Banjir lumpur menyebabkan kerugian material bagi warga, mulai dari kerusakan rumah hingga terganggunya aktivitas sehari-hari.
Telah banyak aduan masyarakat dan organisasi ke DPRD yang menyoal aktivitas pembangunan perumahan di Kota Kendari. Tidak sedikit pula pihak perumahan yang dinyatakan melanggar ketentuan yang ditetapkan.
Situasi ini menjadi peringatan bagi pemerintah dan masyarakat akan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan serta mematuhi aturan tata ruang yang ada. Jika tidak, bencana seperti ini berpotensi terus berulang di masa mendatang. (B/ST)
Kontributor: Ismu Samadhani
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI
