21 November 2024
Indeks

Lima Bahaya Minyak Jelantah yang Tak Boleh Disepelekan

  • Bagikan
Donat digoreng dalam minyak panas
Bahaya minyak jelantah untuk kesehatan jelas tak boleh disepelekan. (Foto: Pixabay)

SULTRATOP.COM – Bahaya minyak jelantah untuk kesehatan jelas tak boleh disepelekan.

Jika Anda menyayangi kulit, hati, dan jantung Anda, mulai sekarang berhentilah menggunakan minyak jelantah.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Menggunakan kembali minyak goreng untuk mengurangi pemborosan adalah pemikiran yang bagus. Tetapi memanaskan dan menggunakan kembali minyak goreng jelas berbahaya bagi tubuh.

Melansir Healthshots, berikut lima bahaya minyak jelantah untuk kesehatan:

1. Meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif

Minyak goreng yang digunakan kembali untuk memasak akan melepaskan konsentrasi tinggi bahan kimia beracun seperti aldehida.

Senyawa tersebut berkaitan dengan banyak kondisi kesehatan seperti penyakit alzheimer dan parkinson.

Zat beracun lainnya, HNE juga terlepas saat menggunakan kembali minyak goreng. Zat ini bertanggung jawab untuk mengubah fungsi DNA dan protein dalam tubuh kita.

2. Memengaruhi jantung

Menggunakan minyak goreng berulang kali meningkatkan proporsi lemak trans, yang menyebabkan penyakit kardiovaskular.

Memasak makanan menggunakan minyak panas meningkatkan kadar LDL (kolesterol jahat) dalam tubuh yang berujung pada peningkatan risiko terkena stroke atau nyeri dada.

3. Membahayakan fungsi hati

Semua bagian tubuh manusia penting, begitu juga hati. Organ hati memainkan peran utama dalam metabolisme dan memiliki banyak fungsi seperti penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan detoksifikasi obat.

Konsumsi minyak jelantah memiliki efek berbahaya bagi tubuh karena meningkatkan kadar enzim dalam darah yang menandakan kerusakan hati.

4. Mengurangi kekebalan tubuh

Menyiapkan makanan dengan menggunakan minyak goreng yang sama juga dapat meningkatkan radikal bebas di dalam tubuh yang pada akhirnya menyebabkan peradangan.

Peradangan yang tinggi dalam tubuh dapat menurunkan kekebalan dan membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi.

Jika Anda sedang mencari makanan penambah daya tahan tubuh, mulailah dengan tidak mengonsumsi minyak goreng bekas.

5. Memengaruhi kulit

Radikal bebas yang berasal dari minyak sisa memengaruhi kulit dengan mempercepat proses penuaan. Ketika Anda sering makan makanan yang digoreng maka penyembuhan kulit akan memakan waktu lama.

Kapan harus membuang minyak goreng?

Anda harus membuang minyak goreng saat minyak menjadi gelap karena penggunaan berulang dan molekul makanan terbakar saat terkena panas dalam waktu lama.

Kemudian, semakin sering Anda menggunakan minyak goreng, semakin lambat menuangkannya akibat perubahan kekentalannya.

Terakhir jika minyak berubah menjadi tengik atau berbau, sebaiknya dibuang.

Nah, untuk mengurangi penggunaan minyak goreng bekas, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan.

1. Lebih suka makanan rumahan

Memasak makanan di rumah adalah salah satu cara paling sehat untuk menikmati makanan. Memasak makanan di rumah memberdayakan Anda untuk memutuskan bahan apa yang Anda inginkan dalam makanan Anda.

Dan pastikan Anda tidak menggunakan minyak goreng bekas.

2. Selalu masak dalam porsi kecil 

Ini adalah cara yang efektif dan mudah untuk mengurangi minyak goreng berlebih. Memasak dalam porsi kecil menghindari pemborosan makanan. Masak makanan segar sesering mungkin. Memasak makanan dalam porsi kecil juga dapat membantu Anda melatih kontrol porsi.

3. Bawa makanan rumahan saat pergi keluar

Ada kalanya Anda tidak bisa menghindari makan di luar. Persiapan makan dapat membantu Anda dalam situasi seperti itu. Bawa makanan bersama Anda.

Ini akan membantu Anda menghindari makanan yang kemungkinan besar menggunakan minyak jelantah. (—)

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan