6 May 2024
Indeks

Siswa SMPN 1 Napabalano Muna Gelar Aksi Bela Palestina, Berhasil Kumpulkan Donasi Rp15 Juta

  • Bagikan
Siswa SMPN 1 Napabalano, Kabupaten Muna, Sultra, menggelar aksi bela Palestina dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih 5 km sembari mengumpulkan donasi seikhlasnya dari warga sekitar pada Jumat (17/11/2023). (Foto: Istimewa)

SULTRATOP.COM, KENDARI – Sebanyak 434 siswa SMPN 1 Napabalano, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar aksi bela Palestina dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih 5 km sembari mengumpulkan donasi seikhlasnya dari warga sekitar pada Jumat (17/11/2023).

Aksi tersebut diinisiasi oleh OSIS SMPN 1 Napabalano dan pembinanya serta didukung penuh oleh pihak sekolah.

Iklan Astra Honda Sultratop

Kegiatan itu juga turut didampingi oleh guru-guru SMPN 1 Napabalano seperti Wakasek Kurikulum, La Nihadi dan perwakilan guru yang turut berorasi, Harmoko serta Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Kabupaten Muna.

Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kesiswaan SMPN 1 Napabalano, Sitti Abadi, mengatakan, kegiatan yang terselenggara tersebut merupakan salah satu program OSIS, yaitu kegiatan kemanusiaan. Kata dia, melalui program tersebut biasanya para siswa mengunjungi panti asuhan.

“Tapi sekarang kan kondisi Palestina sangat memprihatinkan, jadi kita alihkan kegiatan itu untuk membantu Palestina. Jadi kami jalan sekaligus mengumpulkan donasi masyarakat seikhlasnya dengan jarak sekitar 5 km dari tugu merdeka Tampo putar Masjid Darussalam, kemudian menuju pelabuhan feri dan kembali ke sekolah,” ungkapnya saat dihubungi via WhatsApp.

Sitti Abadi mengaku pihaknya tidak menargetkan jumlah donasi yang akan dikumpul melalui aksi tersebut. Namun, para siswa SMPN 1 Napabalano berhasil menggalang donasi kurang lebih Rp15 juta dalam aksi itu.

Hal tersebut menunjukan tingginya rasa kepedulian masyarakat Kecamatan Napabalano, Kabupaten Muna untuk membantu sesama yang membutuhkan, utamanya pada tragedi yang menimpa masyarakat Palestina.

Aksi yang dilakukan tersebut merupakan jilid II dari aksi pertama yang telah dilakukan pada Jumat (10/11/2023) secara dadakan setelah apel pagi di lingkungan masyarakat sekitar sekolah saja.

Aksi awal yang sekitar 30 menit digelar itu berhasil terkumpul kurang lebih Rp1,5 juta, sehingga total yang berhasil dikumpulkan oleh siswa dan para guru SMPN 1 Napabalano sekitar Rp16,5 juta untuk donasi Palestina.

Donasi tersebut langsung di transfer ke rekening yayasan kemanusiaan Palestina KNRP dengan nomor rekening 7277277168 (BSI) dan 3690055555 (Muamalat) atas nama Komnas untuk Rakyat Palestina.

“Minggu lalu, 10 November itu juga kita ziarah ke makam pahlawan, kita lewat di kabupaten ada aksi damai, jadi kita turun dulu untuk membantu mereka 1 putaran. Tapi rutenya tidak terlalu panjang, dari alun-alun sampai tugu depan kantor kehutanan,” tambah Sitti Abadi.

Ia sangat bersyukur atas aksi yang dilakukan para siswanya tersebut. Sitti Abadi juga berterima kasih karena Ketua BKMT bersama dengan tokoh masyarakat dan perwakilan remaja masjid serta tokoh-tokoh pemuda Kecamatan Napabalano bisa ikut serta dalam aksi itu.

Pihak SMPN 1 Napabalano berharap kegiatan itu dapat melatih dan menumbuhkan rasa solidaritas dan kemanusiaan yang tinggi bagi para siswa, bukan hanya kepada sesama Islam tetapi sesama ciptaan Allah.

Selain itu, pihak sekolah juga berharap donasi yang terkumpul itu bisa berarti dan meringankan beban rakyat Palestina.

Koordinator Aksi SMPN 1 Napabalano, Rahmat Ibrahim mengatakan, aksi yang dilakukan itu mendapat sambutan hangat dari masyarakat Kecamatan Napabalano.

Siswa SMPN 1 Napabalano berpose saat menggelar aksi bela Palestina, Jumat (17/11/2023). (Foto: Istimewa)

Ia juga merasa senang karena kekompakan yang terjalin mendapat kesan baik untuk sekolah bahwa SMPN 1 Napabalano memiliki rasa kemanusiaan dan kepedulian yang tinggi antar sesama.

” Mewakili teman-teman siswa, kami merasa senang, karena berkat aksi kami itu diharapkan bisa bermanfaat dan sedikit meringankan beban saudara-saudara di Palestina dan bisa menjalin erat persaudaraan rakyat Palestina dan Indonesia,” ungkapnya.

Ibrahim mengaku sedih dan prihatin atas tragedi yang terjadi di Palestina. Terlebih anak-anak seusianya ataupun dibawahnya yang harusnya bersekolah tidak bisa melakukan itu karena bangunan yang hancur lebur akibat dibombardir Israel. Ia harap musibah yang menimpa rakyat Palestina bisa segera berakhir. (—–)



google news sultratop.com
  • Bagikan