31 October 2024
Indeks

Jerman Resmi Kembalikan 20 Perunggu Benin Jarahan ke Nigeria

  • Bagikan
NEMGRZSVANIXDIHJEYY5L5KVFE Jerman Resmi Kembalikan 20 Perunggu Benin Jarahan ke Nigeria
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock dan Menteri Kebudayaan Nigeria Lai Mohammed berpose setelah menandatangani deklarasi untuk mentransfer kepemilikan perunggu Benin di Berlin, Jerman 1 Juli 2022. (Sumber Foto: Reuters)

SULTRATOP.COM – Jerman telah menyerahkan kembali 20 Perunggu Benin dari museumnya ke Nigeria. Ini menjadikannya negara Eropa terbaru yang mengembalikan artefak budaya tersebut kembali ke tanah Afrika.

Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock pada Selasa, 20 Desember 2022.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Penyerahan tersebut menandakan momentum kembalinya artefak yang diambil dari Afrika oleh orang Eropa selama masa kolonial.

Awal tahun ini, Jerman menandatangani deklarasi dengan Nigeria untuk melepaskan semua 1.130 Perunggu Benin yang ada di museum publik Jerman.

Menteri Luar Negeri Nigeria Geoffrey Onyeama dan Menteri Penerangan Lai Mohammed hadir pada penyerahan tersebut yang dilakukan di Abuja, ibu kota Nigeria. Turut hadir Menteri Kebudayaan dan Media Jerman Claudia Roth serta direktur museum di Jerman.

“Hari ini kami mengambil langkah yang sudah lama tertunda. Kami mengembalikan 20 Perunggu Benin dari museum Jerman ke tempat asalnya, ke tanah air mereka,” kata Baerbock kepada wartawan di Abuja.

Beberapa artefak Perunggu Benin telah berada dalam tahanan Jerman selama hampir dua abad.

Tentara Inggris menyita ribuan Perunggu Benin selama penggerebekan di Kerajaan Benin pada 1897.

Perunggu dilelang dan kemudian disebarkan dari Selandia Baru ke Jerman dan Amerika Serikat, dengan koleksi terbesar di London.

Langkah Jerman ini kemungkinan akan meningkatkan tekanan pada British Museum di London, yang sejauh ini menyimpan koleksi Perunggu Benin terbesar.

Menteri Informasi Nigeria meminta British Museum melepaskan lebih dari 900 Perunggu Benin yang dimilikinya. (—)

 

Sumber: Reuters

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan