SULTRATOP.COM, KENDARI – Museum Sulawesi Tenggara (Sultra) semakin diminati masyarakat. Terbukti dari lonjakan jumlah pengunjung yang mencapai hampir 20 ribu orang pada tahun 2024, angka tertinggi sepanjang sejarah.
Kenaikan signifikan ini menunjukkan keberhasilan upaya promosi dan peningkatan kualitas layanan yang dilakukan oleh pihak museum.
Kasubag TU UPTD Museum dan Taman Budaya Provinsi Sultra, Noni, mengungkapkan bahwa tahun 2024 menjadi tonggak pencapaian dengan jumlah pengunjung yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Pada tahun 2023, pengunjung tercatat sebanyak 8.063 orang, sedangkan tahun 2022 sebanyak 5.060 orang. Sementara itu, pada tahun 2020 hingga 2021, jumlah pengunjung bahkan tidak mencapai 1.000 orang akibat dampak pandemi COVID-19.
“Selama ini upaya yang kami lakukan untuk meningkatkan jumlah pengunjung adalah dengan memperbaiki sarana dan prasarana, serta melakukan sosialisasi di kabupaten yang ada di Sultra. Tahun lalu kami berkunjung sekitar 10 kabupaten untuk melakukan sosialisasi dan memperkenalkan Museum Sulawesi Tenggara di sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten,” ujarnya.
Pengunjung kebanyakan dari kalangan pelajar, mulai dari PAUD hingga SMA. Strategi pihak museum untuk meningkatkan pengunjung adalah dengan memaksimalkan promosi museum melalui akun media sosial seperti TikTok, Instagram, dan Facebook.
Pihak museum bahkan melibatkan duta museum, yaitu anak-anak muda untuk berperan aktif dalam mempromosikan museum kepada masyarakat.
Melihat tren peningkatan jumlah pengunjung, pihak museum menargetkan 30 ribu pengunjung pada tahun 2025. Target ini tidak hanya menyasar kalangan pelajar, tetapi juga masyarakat umum.
Dengan strategi promosi yang semakin maksimal dan upaya peningkatan fasilitas, Museum Sulawesi Tenggara diharapkan dapat terus menjadi destinasi edukatif yang menarik bagi masyarakat lokal maupun luar daerah. (B/ST)
Laporan: Ainun