27 April 2024
Indeks

Tingkat Kelahiran Rendah, Korea Selatan Hadapi Tren Penurunan Jumlah Siswa Baru

  • Bagikan
Korea Selatan bergulat dengan tren penurunan jumlah siswa baru akibat tingkat kelahiran yang rendah. (Foto: Allkpop)

SULTRATOP.COM – Dalam beberapa tahun terakhir, Korea Selatan bergulat dengan tren yang memprihatinkan, yaitu penurunan jumlah siswa baru yang terdaftar di sekolah setiap tahunnya. Ini terutama disebabkan oleh tingkat kelahiran yang sangat rendah di negara tersebut.

Jumlah kelahiran tahunan di Korea Selatan terus menunjukkan penurunan yang tajam dan belum pernah terjadi sebelumnya selama bertahun-tahun.

Iklan Astra Honda Sultratop

Angka kelahiran di Korea Selatan turun menjadi kurang dari 250.000 untuk pertama kalinya dalam sejarah. Tren yang mengkhawatirkan ini mencerminkan penurunan 50% dibandingkan dengan angka satu dekade lalu.

Angka kelahiran total untuk tahun 2022 memberikan gambaran yang suram, hampir tidak mencapai 0,8 dan stagnan di sekitar 0,78. Ini adalah angka kelahiran terendah di dunia.

Lintasan penurunan angka kelahiran yang stabil ini telah berlangsung selama tujuh tahun berturut-turut sejak 2015, dengan hanya pengecualian singkat pada tahun 2015.

Data dari dekade terakhir melukiskan gambaran yang suram, mengungkapkan penurunan angka kelahiran yang konsisten setiap tahun kecuali untuk tahun anomali tersebut.

Tingkat kelahiran yang rendah juga mempengaruhi jumlah siswa yang mendaftar di sekolah setiap tahun.

Menurut Demografi Pendaftaran Penduduk Kementerian Administrasi Publik dan Keamanan, ada penurunan nyata dalam jumlah siswa yang terdaftar setiap tahun.

Kondisi ini pun mendapat sorotan dari netizens Korea Selatan dengan berbagai tanggapan. Ada yang menyebut perempuan di Korea Selatan diperlakukan seperti lintah sehingga banyak yang enggan untuk menikah dan punya anak.

Berikut beragam komentar netizens:
1. “Saya kira dengan kekurangan orang, orang akan benar-benar tahu bagaimana menghargai orang lain.”
2. “Ini buruk karena anak-anak adalah masa depan suatu negara.”
3. “Ini karena pandangan masyarakat tentang ibu: ibu dengan anak-anak dikritik, wanita yang mengambil cuti melahirkan dihilangkan dari promosi apa pun, dan ibu rumah tangga diperlakukan seperti lintah. Siapa yang mau menikah dan punya anak?”
4. “Mereka menciptakan ‘zona larangan anak’ untuk sementara waktu, sekarang seluruh negara akan menjadi ‘zona larangan anak’.”
5. “Presiden juga tidak punya anak.”
6. “Tidak banyak dukungan untuk memiliki anak.”
7. “Siapa yang mau punya anak di dunia seperti ini?” (—-)

Sumber: Allkpop



google news sultratop.com
  • Bagikan