27 April 2024
Indeks

Kecelakaan Pesawat di Nepal, 68 Penumpang Tewas

  • Bagikan
Pesawat Yeti Airlines jatuh di Pokhara, Nepal pada Minggu, 15 Januari 2023. Kecelakaan tersebut merupakan yang terburuk dalam tiga dekade di negara kecil Himalaya itu. (Gambar: Reuters)

SULTRATOP.COM – Sebanyak 68 penumpang tewas dalam kecelakaan pesawat Yeti Airlines yang jatuh di Pokhara, Nepal, Minggu (15/1/2023).

Kecelakaan pesawat di Nepal ini merupakan yang terburuk dalam tiga dekade di negara kecil Himalaya itu.

Iklan Astra Honda Sultratop

Ratusan petugas penyelamat menjelajahi lereng bukit tempat pesawat yang membawa 72 orang dari ibu kota Kathmandu itu jatuh.

Petugas menghentikan operasi pencarian setelah larut malam dan akan melanjutkannya pada Senin pagi.

Tayangan TV lokal sebelumnya menunjukkan petugas penyelamat berjuang di sekitar bagian pesawat yang rusak. Tanah di dekat lokasi kecelakaan tampak hangus dan bekas jilatan api terlihat jelas.

Sementara Otoritas Penerbangan Sipil mengatakan, di dalam pesawat itu terdapat tiga bayi dan tiga anak kecil.

Di dalam pesawat yang kecelakaan di Nepal itu juga terdapat lima orang warga India, empat orang Rusia dan satu orang Irlandia, dua orang Korea Selatan, satu orang Australia, satu orang Prancis, dan satu orang Argentina.

Pemerintah setempat telah membentuk sebuah panel untuk menyelidiki penyebab kecelakaan itu dan akan melaporkannya dalam waktu 45 hari.

Kecelakaan Udara Paling Mematikan

Tim penyelamat bekerja untuk mengevakuasi jenazah di lokasi jatuhnya pesawat di Nepal. (Gambar: Reuters)

Jatuhnya pesawat Yeti Airlines yang membawa 72 orang penumpang merupakan kecelakaan terburuk dalam tiga dekade di Nepal.

Sebelumnya database Jaringan Keselamatan Penerbangan menunjukkan Airbus A300 Pakistan International Airlines jatuh ke lereng bukit saat mendekati Kathmandu, menewaskan 167 penumpang di dalamnya.

Hampir 350 orang tewas sejak tahun 2000 dalam kecelakaan pesawat atau helikopter di Nepal.

Wilayah Nepal sendiri merupakan rumah bagi delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia, termasuk Everest. Perubahan cuaca yang tiba-tiba dapat menyebabkan kondisi berbahaya bagi penerbangan.

Uni Eropa telah melarang maskapai penerbangan Nepal dari wilayah udaranya sejak 2013, dengan alasan masalah keamanan.

Situs pelacakan penerbangan FlightRadar24 mengatakan di Twitter, pesawat Yeti Airlines berusia 15 tahun dan dilengkapi transponder tua dengan data yang tidak dapat diandalkan.

Flight Radar menambahkan sinyal terakhir dari transponder diterima pada 0512 GMT di ketinggian 2.875 kaki di atas permukaan laut.

Bandara Pokhara sendiri terletak sekitar 2.700 kaki di atas permukaan laut, menurut FlightRadar24. (—)

Sumber: Reuters



google news sultratop.com
  • Bagikan