SULTRATOP.COM, KENDARI – Asap hitam membumbung tinggi di langit Puuwatu, disertai jeritan warga yang berlarian menyelamatkan diri. Hari Jumat berubah mencekam saat kobaran api melahap puluhan rumah di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Puuwatu, Kota Kendari.
Tak ada yang sempat diselamatkan—hanya kepanikan dan isak tangis yang tersisa di antara puing-puing yang masih mengepul.
Warga yang tengah beraktivitas sontak panik saat melihat api berkobar cepat, merambat dari satu rumah ke rumah lainnya. Angin yang bertiup kencang semakin memperparah situasi, membuat si jago merah dengan rakus melahap bangunan-bangunan yang sebagian besar terbuat dari material mudah terbakar. Dalam hitungan menit, puluhan rumah rata dengan tanah.
Di tengah kepanikan, beberapa warga mencoba menyelamatkan barang berharga mereka, namun usaha itu sia-sia.
“Kami hanya bisa menyelamatkan diri, semua barang habis terbakar,” ujar seorang warga dengan mata sembab akibat tangisan dan asap pekat.
Petugas pemadam kebakaran segera dikerahkan ke lokasi. Dengan segala upaya, mereka berusaha menjinakkan api yang semakin ganas. Warga sekitar turut membantu dengan alat seadanya, berusaha menyelamatkan apa yang masih bisa diselamatkan. Namun, besarnya kobaran api membuat pemadaman berlangsung dramatis dan penuh tantangan.
Hingga kini, penyebab kebakaran masih belum terungkap secara pasti. Dugaan sementara mengarah pada korsleting listrik, namun kepastian baru akan didapat setelah penyelidikan lebih lanjut. Petugas terus melakukan pendinginan di lokasi guna mencegah api kembali menyala. (B/ST)
Laporan: Bambang Sutrisno
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI
