SULTRATOP.COM,KENDARI– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat periode 30 November 2024, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sultra telah mencapai Rp3,88 triliun.
Kepala OJK Sultra Bismi Maulana Nugraha mengatakan, total rekening KUR mencapai 65.908 debitur. Kata dia, program KUR berhasil menjangkau pelaku usaha kecil yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah.
Secara rinci, penyaluran KUR terbesar pada sektor perdagangan besar dan eceran, yang mencatat angka Rp1,61 triliun atau 42,25 persen, sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan dengan Rp1,28 triliun atau 33,05 persen. Kredit yang tersalurkan didominasi oleh segmen mikro, yang menyumbang Rp2,81 triliun, atau sekitar 72,55 persen.
Sementara itu ada lima daerah di Sultra yang mendominasi penyaluran KUR, posisi pertama, Kabupaten Kolaka dengan nilai Rp602,9 miliar dengan share 15,54 persen, disusul Kabupaten Konawe Rp512,1 miliar dan Kabupaten Muna Rp492 miliar.
Kota Kendari dan Kabupaten Konawe Selatan masing-masing menyumbang lebih dari Rp443 miliar, menempatkan mereka dalam posisi strategis sebagai penyokong pertumbuhan UMKM. Wilayah lainnya, seperti Kabupaten Buton dan Kolaka Utara (Kolut), juga memberikan kontribusi signifikan, masing-masing sebesar Rp345,3 miliar dan Rp311 miliar.
Bismi menambahkan, wilayah dengan angka penyaluran lebih kecil, seperti Kabupaten Muna Barat (Mubar) dan Konawe Kepulauan (Konkep) menunjukkan potensi besar untuk peningkatan ke depannya.
βDari sisi distribusi menegaskan program KUR telah menjadi katalis penting dalam pengembangan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat di seluruh wilayah Sultra,β kata Bimsi.
Selain itu, kredit UMKM secara keseluruhan menunjukkan perkembangan yang positif. Pada Oktober 2024, kredit UMKM tumbuh 10,72 persen secara tahunan (yoy), dengan rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 3,08%. Pangsa kredit UMKM kini telah mencapai 36,07% dari total kredit perbankan, yang bernilai Rp40,25 triliun.
Penulis: Ilham Surahmin