SULTRATOP.COM – Mengapa manusia butuh tidur? Mungkin pertanyaan itu sempat terlintas di benak kita.
Nyatanya manusia menghabiskan sepertiga hidupnya untuk tidur. Berikut kami beri tahu lebih banyak mengenai fakta mengapa manusia butuh tidur.
Melansir Science Focus, Alice Gregory seorang ilmuwan tidur di Goldsmiths, University of London menjelaskan, bagi manusia, tidur melibatkan empat tahapan, yaitu N1, N2, N3, dan rapid eye movement (REM).
N1 adalah tahap tidur yang paling ringan. Biasanya terjadi tepat setelah Anda tertidur, dan biasanya berlangsung kurang dari 10 menit.
Selama N2, Anda tenggelam lebih dalam ke dalam tidur. Tahap ini ditandai gelombang otak singkat dengan amplitudo tinggi yang disebut ‘K-kompleks’ dan semburan gelombang amplitudo rendah yang disebut ‘spindel tidur’.
Kemudian N3 adalah tahap tidur terdalam. Tandanya gelombang otak lambat yang disebut gelombang delta.
Terakhir, selama tidur REM, aktivitas otak dan kecepatan pernapasan meningkat, dan mata bergerak cepat ke berbagai arah.
Mimpi kita yang paling jelas cenderung terjadi pada tidur REM, dan otak kita melumpuhkan otot kita sehingga kita tidak dapat memerankannya.
Pada malam hari, manusia terus menerus melewati empat tahap tidur ini, dengan siklus penuh memakan waktu sekitar 90 menit pada orang dewasa.
Berapa banyak tidur yang sebenarnya kita butuhkan?
Tinjauan penelitian ilmiah tahun 2014 menyimpulkan bahwa balita (usia satu hingga dua tahun) biasanya membutuhkan antara 11 dan 14 jam tidur per malam.
Jumlah tersebut kemudian menurun seiring bertambahnya usia.
Remaja biasanya membutuhkan sekitar 8 hingga 10 jam tidur, sedangkan orang dewasa membutuhkan sekitar 7 hingga 9 jam semalam.
Namun, orang dewasa tidak disarankan untuk tidur 11 jam atau lebih setiap malam. Ada kaitan antara tidur berlebihan dan masalah medis termasuk penyakit kardiovaskular, obesitas, dan diabetes.
Mengapa tubuh kita perlu tidur?
Tidur memiliki banyak manfaat bagi tubuh dan otak, sebuah fakta yang juga membantu menjelaskan mengapa manusia butuh tidur.
Tidur penting untuk produksi hormon tertentu, seperti hormon pertumbuhan, yang antara lain merangsang regenerasi sel yang rusak dan sekarat.
Selain itu, tidur juga memungkinkan kita memulihkan, menyetel ulang, dan menyeimbangkan proses fisiologis tertentu di dalam tubuh kita.
Contohnya adalah temuan tahun 2013 oleh para peneliti di University of Rochester, New York, bahwa racun yang menumpuk di otak kita selama jam bangun akan keluar dari otak saat tidur.
Tidur juga memainkan peran penting dalam meningkatkan sistem kekebalan, dalam mempelajari dan mengkonsolidasikan ingatan dan dalam pengaturan emosi. (—)
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI
