SULTRATOP.COM – Kedutaan Besar Indonesia di Ankara mengumumkan ada tiga warga negara Indonesia (WNI) yang terluka setelah gempa berkekuatan 7,4 dan gempa susulan yang kuat mengguncang Turki selatan pada Senin (6/2/2023).
“Sejauh ini belum ada WNI yang meninggal dunia akibat gempa tersebut,” tulis Duta Besar RI untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal dalam keterangan persnya.
Menurut Lalu Muhamad, tiga WNI luka-luka itu satu di Kahramanmaras dan dua lainnya di Hatay. Ketiganya sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit terdekat.
Kedutaan melaporkan sejumlah WNI harus meninggalkan apartemennya yang rusak parah.
Saat ini pihak kedutaan sedang mengerjakan tempat penampungan, sambil menunggu pihak berwenang setempat.
Kedutaan juga melaporkan bahwa ada 6.500 WNI yang saat ini tinggal di Turki, 500 di antaranya tinggal di daerah yang terdampak gempa.
“Kebanyakan dari mereka adalah pelajar, sementara yang lain adalah orang Indonesia yang menikah dengan penduduk lokal, dan pekerja di organisasi internasional,” tambah Lalu.
KBRI telah berkoordinasi dengan otoritas setempat di wilayah terdampak, Satgas Perlindungan WNI, dan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI).
WNI yang terkena dampak gempa dapat menghubungi hotline KBRI di +90 532 135 22 98.
Sedikitnya 51 orang tewas akibat gempa tersebut. Bencana itu juga menyebabkan ratusan orang terluka. Jumlah korban tewas masih meningkat, menurut kedutaan.
Anadolu Agency melaporkan bahwa gempa berkekuatan 7,4 melanda pada pukul 4.17 pagi waktu setempat dan berpusat di distrik Pazarcik di provinsi selatan Kahramanmaras di Turkiye.
Gempa tersebut terjadi pada kedalaman 7 kilometer (4,3 mil). Kemudian terjadi gempa susulan berkekuatan 6,4 yang melanda provinsi Gaziantep tenggara. Gempa ketiga dengan magnitudo 6,5 juga melanda Gaziantep.
Selain itu, gempa dirasakan di provinsi Idlib, Aleppo, Hama, Latakia, dan Raqqa di Suriah.
Gempa tersebut juga mempengaruhi Mesir, Libanon, Irak, Siprus Utara, dan Administrasi Siprus Yunani.
Turki Negara Rawan Gempa
Terletak di semenanjung Anatolia antara Balkan dan Eropa Timur, ativitas seismik memang kerap melanda Turki karena lokasinya yang dekat dengan beberapa jalur patahan utama.
Terjepit di antara Lempeng Eurasia dan Lempeng Afrika dan Arab, sebagian besar wilayah Turki mengalami beberapa tingkat getaran setiap tahun.
Tidak terpengaruh oleh risiko ini, banyak orang masih memilih untuk tinggal di Turki, tertarik dengan budayanya yang kaya dan pemandangan alamnya yang indah. (—)
Sumber: Jakarta Globe, Worldatlas