SULTRATOP.COM, KENDARI – Sebanyak 2 kali gempa terjadi di sebagian wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Selasa (28/1/2025) dini hari yang berpusat di wilayah Lalolae, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim).
Kepala Stasiun Geofisika Kendari Rudin mengatakan, gempa susulan yang terjadi di wilayah Koltim semalam cukup banyak, namun terdapat 2 gempa susulan yang cukup besar jika dibandingkan dengan yang lain.
Gempa bumi tektonik yang cukup kuat pertama terjadi pukul 00:27:26 WITA di wilayah Lalolae, Koltim. Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi gempa bumi ini berkekuatan 4,1 magnitudo. Episenter gempa bumi terletak di darat pada jarak 2,7 km barat daya Lalolae pada kedalaman 5 km.
“Gempa ini merupakan gempa bumi susulan dengan magnitudo 4,9 pukul 21:37:12 WITA tanggal 24 Januari 2025. Hingga pukul 00:50 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan terjadi 53 aktivitas gempa bumi susulan,” ungkap Rudin via pesan WhatsApp.
Guncangan gempa bumi itu dilaporkan dirasakan di Koltim, Kolaka III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu), Konawe, Konawe Selatan, dan Kendari II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Gempa bumi tektonik yang cukup kuat kedua terjadi pada pukul 01:27:48 WITA di wilayah Lalolae, Koltim dengan kekuatan 4,2 magnitudo. Episenter gempa bumi berlokasi di darat pada jarak 3,8 km, barat daya Lalolae pada kedalaman 5 Km.
Guncangan gempa bumi itu dilaporkan dirasakan di Koltim, Kolaka III-IV MMI (pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi), Konawe, Konsel III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu), dan Kendari II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
Gempa ini merupakan gempa bumi susulan yang berkekuatan 4,9 magnitudo pukul 21:37:12 WITA tanggal 24 Januari 2025. Hingga pukul 01:40 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan terjadi 58 aktivitas gempa bumi susulan.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, kedua gempa bumi yang terjadi itu merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Kolaka di barat daya Lalolae.
Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” tutur Rudin.
Selain itu, ia juga meminta masyarakat melihat informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi. (B/ST)
Kontributor: Ismu Samadhani