26 March 2025
Indeks
Jadwal Imsakiyah Ramadan 2025
Wilayah Kota Kendari dan Sekitarnya
Sumber: API Kanwil Kemenag Sultra

Gempa Koltim: BMKG Catat 93 Kali Gempa Susulan Sejak 24 Januari, 12 di Antaranya Terasa

  • Bagikan
Gempa Koltim: BMKG Catat 93 Kali Gempa Susulan Sejak 24 Januari, 12 di Antaranya Terasa
Stasiun Geofisika Kendari mencatat terjadinya 93 kali gempa bumi susulan di Koltim periode 24 hingga 28 Januari 2025. (Istimewa)

SULTRATOP.COM, KENDARI – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi gempa bumi telah terjadi sebanyak 93 kali di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) sejak 24 hingga 28 Januari 2025.

Hal tersebut terlihat dari data yang diterbitkan Stasiun Geofisika Kendari per 28 Januari pukul 09.00 WITA.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

“Jadi, sejak 24 Januari telah tercatat sebanyak 93 kejadian gempa bumi susulan yang di antaranya terdapat 12 gempa bumi dirasakan oleh masyarakat,” ungkap Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rudin via pesan WhatsApp.

Dari penjabaran data tersebut, diketahui gempa bumi utama di Koltim terjadi pada 24 Januari 2025 dengan kekuatan magnitudo sebesar 4,9 pada pukul 21.37 WITA yang dirasakan di wilayah Koltim dan Kolaka III-IV MMI, Bombana III MMI, Kolaka Utara (Kolut), Kendari, Konawe, dan Konawe Selatan (Konsel) II-III MMI.

Sementara rincian terjadinya gempa bumi susulan di Koltim yaitu pada 24 Januari 2025 terjadi sebanyak 3 kali, 25 Januari sebanyak 29 kali, 26 Januari sebanyak 15 kali, 27 Januari sebanyak 2 kali, dan 28 Januari sebanyak 44 kali.

Dari data tersebut juga diketahui gempa bumi yang terjadi di Koltim masih tergolong dangkal dengan kedalaman di bawah 60 km dan kekuatan di bawah 5,5 magnitudo.

Stasiun Geofisika Kendari juga menyebut, banyaknya gempa tersebut diakibatkan oleh aktivitas sesar Kolaka. Kendati demikian, gempa bumi yang terjadi itu tidak berpotensi tsunami.

BMKG tetap mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan waspada serta memastikan informasi yang diterima hanya dari BMKG agar terhindar dari hoax yang beredar. (B/ST)

Kontributor: Ismu Samadhani

  • Bagikan