SULTRATOP.COM, KENDARI – Aliansi Guru SMA, SMK, dan SLB se-Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar aksi damai di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sultra, Senin, (17/2/2025). Aksi ini untuk menuntut hak mereka yang belum dibayarkan.
Koordinator Massa Aksi, Anny Aspina, mengatakan, mereka menuntut hak tunjangan tambahan gaji 13 dan Tunjangan Hari Raya periode 2023-2024 yang belum dibayarkan.
Sebanyak 300 lebih guru belum mendapatkan tunjangan yang menjadi haknya. “Kami memiliki bukti. Ada juknis pembayaran TPG (Tunjangan Profesi Guru),” ujar Anny kepada awak media.
Anny menambahkan, pihak terkait menyampaikan uang yang masuk dalam kas daerah dinyatakan kurang, padahal telah ditelusuri hingga ke pusat bahwa tidak ada kekurangan dana sama sekali. Hal ini yang mereka anggap janggal.
“Jujur kami merasa kecewa dengan rapat dengar pendapat tadi, tidak ada titik temu dengan sejumlah tuntutan. Bahkan mereka tidak berani mengambil sikap atas kejadian ini, kami merasa kecewa,” tambahnya.
Anny berharap kepemimpinan yang akan datang bisa memberikan perhatian terhadap nasib para guru, khususnya pemenuhan hak mereka.
“Karena tidak kunjung dibayarkan dua orang teman kami menunggu sampai akhir hayatnya, dan ada teman juga yang terpaksa pinjol untuk kebutuhan membayar uang UKT anaknya,” lanjutnya.
Sementara itu, Kasubag Keuangan Dikbud Sultra, Apriyani, menyampaikan belum bisa memberikan tanggapan secara menyeluruh terkait tuntutan para guru.
“Dari hasil pertemuan ini, kami akan sampaikan ke pimpinan. Karena hal itu di luar wewenang kami sebagai keuangan, pertemuan tadi belum menemukan titik terang. Kami hargai keputusan teman-teman,” pungkasnya. (B/ST)
Laporan: Bambang Sutrisno
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI
