SULTRATOP.COM, KENDARI – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Pelita Ibu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menunggu hasil verifikasi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) untuk menjadi universitas.
Wakil Ketua 1 Stikes Pelita Ibu, Sultan Andilah mengatakan, dalam menunggu hasil tersebut, Pelita Ibu juga tengah memperkuat sumber daya akademik, melengkapi infrastruktur pembelajaran, dan mempersiapkan laboratorium/tempat praktek sesuai regulasi kementerian.
Kata dia, proses ini melibatkan evaluasi menyeluruh terhadap kapasitas kelembagaan, kurikulum, dan fasilitas pendukung.
“Kami juga sedang melakukan koordinasi intensif dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi untuk memastikan seluruh persyaratan terpenuhi dengan baik,” kata Sultan kepada Sultratop.com, Rabu (26/2/2025).
Sultan menjelaskan, keinginan transformasi ini didorong oleh visi kampus untuk memberikan pendidikan yang lebih komprehensif kepada masyarakat.
Sebagai Stikes, pihaknya memiliki keterbatasan dalam mengembangkan program studi di luar bidang kesehatan. Menjadi universitas memungkinkan Pelita Ibu menawarkan spektrum ilmu yang lebih luas, menciptakan integrasi keilmuan lintas disiplin, dan menjawab kebutuhan tenaga profesional yang semakin beragam.
Selain itu, perubahan ini juga merupakan respon terhadap dinamika dunia pendidikan dan tuntutan pasar kerja yang terus berkembang, dimana pendekatan multidisiplin semakin dibutuhkan khususnya S1 Hukum Bisnis dan S1 Manajemen Retail.
Pelita Ibu menargetkan untuk mendapatkan izin operasional sebagai universitas pada tahun ini, agar bisa menerima mahasiswa baru di tahun ini juga. Meski demikian, pihaknya tetap fokus pada kualitas persiapan dibandingkan kecepatan.
“Kami ingin memastikan Universitas Pelita Ibu nantinya benar-benar siap memberikan layanan pendidikan berkualitas tinggi sejak hari pertama beroperasi,” katanya.
Lebih rinci dijelaskan, kesiapan Pelita Ibu menjadi universitas ditunjukkan melalui beberapa indikator konkret. Pertama, peningkatan kualifikasi dosen dengan saat ini sudah jauh lebih baik, dosen yang berkualifikasi doktor sudah 9 orang, 4 dosen tetap dan 5 dosen tidak tetap.
Kedua, pengembangan infrastruktur mencakup persiapan ruang belajar, ruang sidang dan laboratorium.
Ketiga, penguatan sistem manajemen dengan implementasi sistem informasi akademik terpadu.
Keempat, perluasan jaringan kerjasama dengan mitra industri dan institusi pendidikan.
“Kami juga telah mendesain struktur organisasi dan tata kelola yang sesuai dengan format universitas,” ujarnya.
Penulis: Ilham Surahmin
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI
