SULTRATOP – Serangan Rusia di Ukraina telah membawa penderitaan berlarut-larut bagi warga Ukraina. Hal ini semakin parah dengan serangan Rusia yang menyasar infrastruktur energi Ukraina.
Namun begitu, warga Ukraina tak ingin menyerah. Mereka masih ingin bertahan di dalam negeri mereka sendiri selama mungkin.
“Mereka ingin menghancurkan kami, dan menjadikan kami budak. Tapi kami tidak akan menyerah. Kami akan bertahan,” ujar Lidiya Vasilieva (53) saat menuju tempat berlindung di stasiun kereta api Kyiv pada pertengan Desember 2022.
“Saya ingin perang segera berakhir. Tapi saya siap menunggu selama diperlukan,” ujar Lidiya, warga Ukraina yang juga tak ingin menyerah.
Vitaly Kim, Gubernur wilayah Mykolaiv di Ukraina selatan menyatakan sekitar 60 rudal Rusia terlihat menuju sasaran di seluruh negeri.
“Musuh menyerang secara besar-besaran,” kata Oleksii Kuleba, Kepala Administrasi Militer Regional Kyiv, dalam sebuah postingan di Telegram.
“Jangan abaikan peringatan serangan udara, tetap di tempat perlindungan,” tulis Tymoshenko di aplikasi perpesanan.
Sementara Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko melaporkan ledakan di distrik Desnianskyi timur laut dan Holosiivskyi barat.
“Serangan ke ibu kota berlanjut,” tulisnya. “Tetap di tempat perlindungan dan tempat yang aman!” sambungnya.
Layanan metro di ibu kota untuk sementara mengalami penundaan karena penduduk berbondong-bondong masuk ke dalam terowongannya jauh di bawah tanah untuk mencari perlindungan.
Kharkiv, rumah bagi lebih dari satu juta orang, dibiarkan sepenuhnya tanpa listrik, seperti kota kecil Poltava di Ukraina tengah, lapor penyedia energi Oblenergo. Ada pemadaman listrik di Sumy juga.
“Ada kerusakan infrastruktur yang sangat besar, terutama sistem energi,” ujar Wali Kota Kharkiv Ihor Terekhov kepada warga Ukraina dalam sebuah postingan di Telegram.
“Saya meminta Anda untuk bersabar dengan apa yang terjadi sekarang. Saya tahu di rumah Anda tidak ada lampu, tidak ada pemanas, tidak ada suplai air.” Ungkapnya.
Awal pekan pertengahan Desember 2022 ini, Rusia meluncurkan 15 drone bunuh diri buatan Iran. Drone ini menghancurkan infrastruktur listrik di kota pelabuhan Odesa dan wilayah sekitarnya di Ukraina selatan.
Sebetulnya beberapa kekalahan di medan perang utama tengah melanda pasukan Rusia dalam beberapa bulan terakhir. Kini serangan Rusia menargetkan infrastruktur energi menjadi strategi baru Moskow untuk mencoba membekukan Ukraina agar segera tunduk.
Serangan pada hari Jumat (16/12/2022) adalah yang terbaru dari beberapa gelombang besar serangan rudal di bulan-bulan musim dingin. (—)
Sumber: Sky News