SULTRATOP.COM, KENDARI – Tiga profesor terbaik Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari bersiap adu gagasan dan strategi merebut kursi rektor. Dari enam kandidat, hanya Prof Armid, Prof Ruslin, dan Prof Takdir Saili yang lolos ke tahap final usai dipilih dalam rapat senat tertutup, Kamis (8/5/2025). Siapa yang paling layak menakhodai kampus terbesar di Sulawesi Tenggara ini?
Dalam pemilihan yang diikuti 49 anggota senat, Prof Armid meraih suara terbanyak dengan 32 suara, disusul Prof Ruslin dengan 11 suara, dan Prof Takdir Saili dengan 4 suara. Tiga calon lainnya—Prof Edy dan Prof Yusuf Sabilu masing-masing 1 suara, serta Dr. Zein yang tak memperoleh suara—gugur dari persaingan.
Ketiga nama yang lolos akan diajukan ke Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi untuk mengikuti tahapan pemilihan selanjutnya. Kementerian memiliki bobot suara 35 persen dalam penentuan rektor definitif.
“Sesuai jadwal, pengusulan ke Kemendikti Saintek akan dilakukan pada 14–15 Mei 2025, dan pemilihan rektor definitif akan digelar pada 2 Juni 2025,” ujar Ketua Panitia Pemilihan Rektor UHO, Prof Weka Widayati.
Prof Armid: Akademisi Internasional dengan Jejak Panjang di UHO
Prof Armid, peraih suara tertinggi, lahir di Kendari pada 18 Juni 1975. Ia menyelesaikan pendidikan S-1 di Universitas Hasanuddin (1999), S-2 di Universitas Gadjah Mada (2003), serta Master of Science dan Doktor di bidang ilmu kelautan dan lingkungan dari University of The Ryukyus, Jepang (2011).
Ia mulai mengabdi di UHO sejak tahun 2000 dan telah memegang berbagai posisi strategis, termasuk Wakil Rektor IV bidang Kerja Sama, Sistem Informasi, dan Humas sejak 2017. Ia juga pernah menjadi peneliti di Jepang, serta tergabung dalam sejumlah organisasi ilmiah internasional.
Prof Armid dikenal aktif sebagai anggota tim seleksi jabatan tinggi pratama di berbagai daerah dan pernah menjadi tim perumus debat publik calon kepala daerah.
Prof Ruslin: Patriotisme, Inovasi, dan Kiprah di Dunia Farmasi
Prof Ruslin lahir di Latugho, Muna Barat, 31 Desember 1974. Sejak muda ia bercita-cita menjadi anggota TNI dan sempat bertugas di Timor-Timur tahun 1998 sebagai anggota Resimen Mahasiswa (Menwa). Meski tidak jadi tentara, ia meneruskan semangat juangnya di dunia akademik.
Ia kini menjabat sebagai Dekan Fakultas Farmasi UHO dan dikenal luas karena berhasil menggabungkan dua program studi menjadi satu dokumen akreditasi yang diakui nasional, serta menghasilkan produk herbal dengan branding Kopi RD (Ruslin Danafil) untuk terapi disfungsi ereksi.
Dalam karier ilmiahnya, ia telah menghasilkan 42 publikasi di jurnal Scopus, dengan indeks H-Scopus 11 dan H-Google Scholar 13. Prof Ruslin juga menjabat sebagai Ketua Forwi 5, forum asosiasi perguruan tinggi farmasi se-Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Prof Takdir Saili: Penggerak SDM dan Kepemimpinan Pascasarjana
Prof Takdir Saili lahir di Baubau pada 12 Februari 1969. Ia menyelesaikan studi S-1 di Universitas Hasanuddin, melanjutkan S-2 dan S-3 di Institut Pertanian Bogor (IPB), dan sempat mengikuti program akademik di Jepang.
Sejak diangkat menjadi dosen UHO pada 1994, ia telah menduduki banyak jabatan strategis: Kepala Laboratorium, Ketua Jurusan, Dekan Fakultas Peternakan, Ketua Senat Akademik, hingga kini menjabat sebagai Direktur Pascasarjana UHO.
Ia dikenal konsisten membina sumber daya manusia akademik di tingkat lanjut dan berpengalaman dalam manajemen kelembagaan universitas.
Proses pemilihan Rektor UHO 2025 menjadi sorotan publik, tak hanya karena besarnya tanggung jawab posisi tersebut, tetapi juga karena figur-figur yang kini melaju ke tahap akhir merupakan sosok-sosok dengan rekam jejak luar biasa. Siapa yang akan mendapat amanah memimpin UHO lima tahun ke depan, akan ditentukan pada 2 Juni 2025. (A/ST)
Kontributor: Ismu Samadhani
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI
