SULTRATOP.COM, KENDARI – Buntut serangan ransomware terhadap Pusat Data Nasional (PDN) yang terjadi beberapa waktu lalu disebut berdampak terhadap situs web Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK).
Dalam keterangan resminya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menyebut, gangguan itu akan berdampak pada kelancaran pembayaran mahasiswa di perguruan tinggi yang menerima bantuan KIPK. Selain itu, turut berdampak pula pada seleksi calon penerima KIPK.
Selama proses pemulihan, pengajuan dan pencairan untuk mahasiswa penerima KIPK dilakukan secara manual. Pengisian secara manual itu disebut hingga 29 Juli 2024.
Kendati demikian, Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Muhammad Zamrun Firihu mengatakan, sistem di UHO saat ini dalam kondisi bagus. Ia mengaku bahwa peretasan sebenarnya hampir terjadi setiap hari.
“Ini kan karena negara saja, makanya menjadi besar. Kalau UHO sendiri sudah sering. Tapi insyaallah kami siapkan data cadangan,” ungkapnya saat ditemui pada Selasa (2/7/2024).
Selain mengakui adanya back up data sendiri yang dimiliki UHO, pihaknya juga telah menerima surat dari kementerian untuk mengambil langkah-langkah yang bisa dilakukan agar proses KIP tidak terganggu dan bisa berjalan dengan lancar.
“Surat dari kementerian itu memang salah satu imbas dari peretasan PDN. Itu berimbas pada KIP kuliah. Tapi kementerian sudah menginstruksikan kepada universitas yang ikut dalam program KIP untuk mengambil langkah-langkah antisipasi yang bisa dilakukan,” tuturnya.
Jumlah kuota awal KIP di UHO Kendari pada 2024 ini sebanyak 1.500 orang. Namun, nilai tersebut diperkirakan bakal bertambah seperti pada tahun sebelumnya.
Pada 2023, UHO mendapat kuota awal sebanyak 800 orang dan mendapat kuota tambahan di akhir tahun sebanyak 300 orang. Sehingga total kuota KIP pada 2023 sebanyak 1.100 orang. (—)
Kontributor: Ismu Samadhani
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI
