9 December 2024
Indeks

Gua Moliuano: Dari Hutan Asri ke Air Terjun Ajaib di Dalam Gua

  • Bagikan
IMG 20241130 WA0026 Gua Moliuano: Dari Hutan Asri ke Air Terjun Ajaib di Dalam Gua
Pemandangan di dalam Gua Mouliano, terdapat aliran air bak air terjun yang memukau (Foto: Dokumentasi Rido Tikum Kendari)

SULTRATOP.COM, KONAWE KEPULAUAN – Di balik lebatnya hutan Pulau Wawonii, tersembunyi sebuah keajaiban alam yang memukau: Gua Moliuano. Berada di hulu sungai Desa Labeau, Kecamatan Wawonii Utara, gua ini menawarkan pengalaman eksplorasi yang tak hanya menyenangkan, tetapi juga penuh tantangan.

Melangkah ke mulut gua, Anda akan disambut oleh pemandangan memukau stalaktit dan stalagmit yang menghiasi langit-langit dan lantai gua. Namun, keindahan tak berhenti di situ. Di dalamnya, terdapat genangan air menyerupai danau kecil yang jernih dan memesona. Sekilas, air tampak dangkal, tetapi begitu menceburkan diri, kaki Anda tak akan menapak dasar. Seolah-olah gua ini menyimpan rahasia kedalaman yang misterius.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Yang membuat Moliuano benar-benar unik adalah aliran air terjun kecil di dalam gua—fenomena langka yang jarang ditemukan di gua lainnya. Suara gemericik air yang jatuh berpadu dengan suasana tenang hutan di sekitarnya, menciptakan atmosfer magis yang sulit dilupakan.

Pengalaman menakjubkan ini dirasakan langsung oleh La Ode Saiful Rahman, atau biasa dipanggil Laode, seorang peserta MasterChef Indonesia asal Kabupaten Muna. Bagi Laode, Gua Moliuano adalah gua paling indah dan unik yang pernah ia kunjungi.

“Jarang sekali ada gua yang di dalamnya ada air terjun seperti ini,” ungkapnya.

Gua Moliuano: Dari Hutan Asri ke Air Terjun Ajaib di Dalam Gua
Stalaktit dan stalagmit yang menghiasi dinding Gua Mouliano. (Dokumentasi Rido Tikum Kendari)

Namun, keindahan gua ini tak datang tanpa usaha. Perjalanan menuju mulut Gua Moliuano memerlukan stamina ekstra dan semangat petualangan. Laode menceritakan bahwa ia harus berjalan kaki menyusuri sungai selama dua jam, melewati medan berbatu dan arus sungai yang cukup deras.

“Kedua sisi sungai dipenuhi tebing-tebing raksasa yang curam, tetapi pemandangannya luar biasa, berpadu dengan pohon-pohon besar di sekitar tebing,” katanya.

Laode menyarankan agar perjalanan dilakukan saat musim kemarau, ketika debit air sungai berkurang, untuk mempermudah akses. Ia mengingat pengalamannya saat musim hujan, di mana arus sungai menjadi tantangan tersendiri.

Namun, semua perjuangan itu terbayar lunas. Dalam perjalanan, Laode menemukan berbagai bahan pangan alami seperti jamur dan pala, yang ia olah sesampainya di mulut gua. Bahkan, di sekitar mulut gua terdapat banyak udang segar yang bebas dipanen.

“Seru sekali perjalanan ke sana. Kita panen udang!” kenangnya dengan antusias.

Gua Moliuano: Dari Hutan Asri ke Air Terjun Ajaib di Dalam Gua
Laode, peserta Master Chef asal Kabupaten Muna saat menjelajah Gua Mouliano (Dokumentasi Rido Tikum Kendari)

Laode berharap pemerintah daerah setempat dapat lebih mempromosikan Gua Moliuano sebagai destinasi wisata unggulan. “Gua ini sangat indah dan unik. Kalau lebih dikenal, pasti akan menarik banyak wisatawan,” tutupnya.

Dengan segala keindahan dan tantangan yang ditawarkan, Gua Moliuano bukan hanya destinasi petualangan, tetapi juga tempat untuk merasakan kedamaian di tengah alam liar. Bagi para pencinta alam dan penjelajah, gua ini adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Beranikah Anda menjelajahi keindahan tersembunyi di Pulau Wawonii ini?

Akses ke Gua Moliuano

Jarak dari Desa Labeau menuju Gua Moliuano sekitar 3 kilometer. Dengan berjalan kaki dibutuhkan waktu tempuh sekitar dua sampai tiga jam.

Arjuna Hambali, Ketua Pokdarwis Desa Labeau membeberkan rute awal menuju Gua Moliuano, dimulai dari jalan utama desa menuju ke bendungan. Dari bendungan ambil jalan setapak menuju PLTA. Kemudian dari PLTA ini menyusuri sungai hingga ke mulut gua.

Untuk masuk ke dalam gua lagi, kata dia, kita masih harus memanjat dinding gua sekitar 8 meter. Di sini sudah harus memakai senter karena sangat gelap. Mulut keluar gua ini sendiri berada di kawasan hutan Desa Labeau. Di sana terdapat banyak kebun warga.

Gua Moliuano: Dari Hutan Asri ke Air Terjun Ajaib di Dalam Gua
Mouliano (Dokumentasi Rido Tikum Kendari)

Arjuna bercerita, para orang tua mereka terdahulu memandang mistis pada gua tersebut. Gua itu dianggap sebagai lokasi permandian jin. Sebab, hingga saat ini tak ada yang tahu darimana asal aliran air bak air terjun yang berada di dalam gua. Mereka percaya di dalam gua itu ada penunggu yang menjaganya sehingga ketika masuk ke sana tidak boleh melakukan hal-hal yang tidak baik.

Jika ingin ke Gua Moliuano, pengunjung wajib izin pada warga lokal. Sebab, banyak pantangan yang harus dipatuhi seperti dilarang buang sampah dan berduaan laki-laki dan perempuan.

“Pernah terjadi jin menampakkan diri dan terbidik kamera,” ujarnya.

Nah, jika Anda ingin mengunjungi Gua Moliuano, tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar. Dari Kota Kendari, ibu kota Sultra, Anda tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Cukup Rp100 ribu saja untuk sekali menyeberang menggunakan kapal feri.

Itu untuk menyeberang sendiri saja tanpa membawa kendaraan. Jika Anda membawa kendaraan, tentu biayanya bertambah lagi.

Di kapal feri sendiri ada tiga kelas yang bisa dipilih, yaitu tatami Rp65 ribu, VIP Rp66 ribu, dan ekonomi Rp30 ribu. Anda tinggal menyesuaikan dengan biaya yang tersedia.

Waktu tempuh dari Kota Kendari menuju Langara, ibu kota Konkep hanya sekitar dua jam. Setiba di Langara, Anda hanya tinggal menempuh perjalanan darat menuju Desa Labeau yang berada di arah timur dan dapat ditempuh kendaraan roda dua maupun roda empat dalam waktu 10 menit saja. (===)

Reporter: Tim Redaksi
Editor: Jumriati

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan