SULTRATOP.COM, KENDARI – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi sejumlah wilayah di Sulawesi Tenggara (Sultra) masih bakal dilanda hujan hingga beberapa hari ke depan.
Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Faizal Habibie, mengatakan, hal tersebut disebabkan adanya anomali suhu muka laut di perairan sekitar wilayah Sultra yang dapat meningkatkan penguapan atau penambahan massa uap air.
“Massa udara basah lapisan rendah dan indeks labilitas kuat skala lokal saat ini terkonsentrasi di wilayah Sultra,” ungkap Faizal dalam keterangan resminya pada Senin (4/6/2024).
Selain itu, adanya gelombang atmosfer rossby equatorial yang sedang aktif di wilayah Sultra disertai konvergensi atau penumpukan massa udara. Kata dia, faktor-faktor tersebutlah yang dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di wilayah Sultra.
Adapun wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai guntur dan angin kencang di wilayah Sultra beberapa hari ke depan yaitu, pada 5 Juni 2024 berpotensi terjadi di Wilayah Konawe, Konawe Utara (Konut), Konawe Selatan (Konsel), Konawe Kepulauan (Konkep), Kolaka Timur (Koltim), Kolaka, dan Kolaka Utara (Kolut).
Selanjutnya, pada 6 Juni di wilayah Kendari, Konawe, Konut, Konsel, Koltim, dan Buton Utara (Butur). Pada 7 Juni di wilayah Kendari, Konawe, Konut, Konsel, Konkep, Konkep, Koltim, Kolaka, Kolut, Bombana, Muna barat (Mubar), Butur, Buton, Buton Tengah (Buteng), dan Baubau.
Berikutnya, pada 8 Juni diprediksi di wilayah Kendari, Konawe, Konut, Konsel, Konkep, Koltim, Kolaka, Bombana, serta Butur. Pada 9 Juni berpotensi terjadi di Konut, Konawe, Konsel, Koltim, Kolaka, dan Bombana.
Sementara itu, pada 10 Juni 2024 BMKG tidak mendeteksi adanya curah hujan di wilayah Sultra atau dengan hasil nihil.
BMKG mengimbau masyarakat agar memperhatikan dan mempersiapkan diri dengan bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi pada musim hujan seperti banjir, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, dan lainnya.
Masyarakat juga diminta untuk terus mengupdate perkembangan cuaca yang dikeluarkan BMKG dan tidak menyebarkan berita hoaks yang dapat membuat kegaduhan dan kecemasan masyarakat. (—-)
Kontributor: M1
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI
