SULTRATOP.COM, KENDARI – Bayi berusia 13 bulan di lorong Puao, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Fani meninggal dunia usai terseret arus banjir pada Senin (4/3/2024).
Berdasarkan laporan Wadanramil 147-08/Mandonga kepada Dandim 147/Kendari, saat itu salah satu personel, Sertu Laode Anton melaksanakan pemantauan banjir akibat hujan deras di lokasi tersebut, tepatnya di RT 31 RW 07.
Sekitar pukul 02.30 WITA warga yang terdampak banjir di lokasi tersebut mengungsi di rumah warga yang tidak terkena banjir.
Namun, pada pukul 03.00 Wita, salah satu warga yang mengungsi pulang ke rumahnya bersama anaknya yang berusia 13 bulan karena melihat situasi air sudah mulai surut. Nahasnya, saat pulang, warga tersebut terpeleset di selokan yang arusnya deras.
Ia bersama anaknya pun terbawa arus. Sang ibu bisa diselamatkan oleh warga dan anaknya tidak bisa terselamatkan.
Laporan tersebut juga telah masuk ke Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) atau Basarnas Kendari yang dilaporkan oleh salah anggota Brimob Polda Sultra, Farid.
Berdasarkan laporan tersebut, pada pukul 04.00 Wita tim rescue KPP Kendari diberangkatkan menuju LKP untuk memberikan bantuan SAR. Jarak tempuh ke lokasi kejadian sekitar 10 km.
Secara terpisah, Kepala KPP Kendari Muhammad Arafah mengatakan bahwa pada pukul 08.25 Wita korban ditemukan meninggal dunia kurang lebih 50 meter dari lokasi kejadian.
“Tim SAR gabungan mengevakuasi korban dan diserahkan kepada keluarga,” ungkapnya saat ditemui di Lanal Kendari pada Senin (4/3/2024).
Lanjutnya, Basarnas telah melaksanakan siaga 24 jam dengan peralatan alut air. Sehingga, jika ada informasi terkait terjadinya bencana banjir maupun kecelakaan kapal ataupun kondisi membahayakan manusia, pihaknya meminta segera menginformasikan kepada Basarnas. (—–)
Kontributor: M1
Editor: Ilham Surahmin
