SULTRATOP.COM, KENDARI – Banjir yang terjadi di wilayah Jalan Lasolo dan sekitarnya disebut karena beralih fungsinya Taman Hutan Rakyat (Tahura) Nipa-Nipa menjadi pemukiman warga.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup saat melakukan kunjungan ke lokasi terdampak banjir di Jalan Lasolo, Kelurahan Sodoha, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari pada Jumat (8/3/2024).
Kata dia Tahura itu adalah daerah tangkapan air dan wilayah tangkapan air tidak boleh ada pemukiman di wilayah tersebut.
” Itu yang pasti. Aturannya seperti itu, tidak boleh ada pemukiman di atas,” ungkap Muhammad Yusuf yang juga kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra ini.
Ia menyebut bahwa hari ini Tahura dijadikan pemukiman oleh warga atau beralih fungsi sehingga bukan lagi menjadi daerah tangkapan air.
” Inilah yang kita lihat hasilnya hari ini (banjir),” tambahnya.
Yusup mengaku akan mengkoordinasikan hal tersebut dengan pihak dinas Kehutanan provinsi. Ia harap, masyarakat yang bermukim di daerah Tahura bisa direlokasi.
Sebagai informasi, Tahura berada di kawasan pegunungan Nipa-Nipa Kendari, merupakan salah satu dari 16 kawasan konservasi alam di Sultra. Luasnya sekitar 8.146 hektare (Ha).
Secara administratif pemerintahan, Tahura Nipa-Nipa terletak di Kecamatan Kendari dan Mandonga (Kota Kendari), dan Kecamatan Soropia (Kabupaten Konawe).
Sedangkan secara administratif kehutanan termasuk wilayah Resor Pengelolaan Hutan (RPH) Kendari, Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Kendari, dan Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Kendari. (—–)
Kontributor: M1
Editor: Ilham Surahmin
