5 May 2024
Indeks

Wanita Afghanistan Berdemonstrasi Tolak Larangan Rezim Taliban atas Pendidikan Tinggi bagi Anak Perempuan

  • Bagikan
Puluhan perempuan dan anak perempuan berdemonstrasi pada hari Kamis, 22 Desember 2022 di kota Taloqan di Provinsi Takhar, Afghanistan. (Sumber gambar: Afganistan International)

SULTRATOP.COM – Puluhan perempuan dan anak perempuan berdemonstrasi pada hari Kamis, 22 Desember 2022 di kota Taloqan di Provinsi Takhar, Afghanistan.

Dilansir Afganistan International, para pengunjuk rasa ini menuntut agar larangan pendidikan tinggi untuk anak perempuan harus dicabut dan sekolah anak perempuan harus dibuka kembali.

Iklan Astra Honda Sultratop

Menurut sumber-sumber lokal, Taliban dengan kekerasan mengganggu demonstrasi di Takhar tersebut.

Pada saat yang sama, Taliban menahan lima pengunjuk rasa wanita dan tiga wartawan di Kabul dan memindahkan mereka ke lokasi yang tidak diketahui.

Menurut sumber-sumber Taliban, kelompok itu mengganggu demonstrasi perempuan dan juga memukuli para pengunjuk rasa di ibu kota.

Para wanita ini mengadakan demonstrasi di Kabul menentang larangan pendidikan anak perempuan di Afghanistan.

Setelah keputusan pemimpin Taliban untuk melarang pendidikan tinggi perempuan, puluhan siswa laki-laki dan perempuan melakukan protes di berbagai provinsi di Afghanistan selama dua hari terakhir.

Sejak mengambil kendali kekuasaan di Afghanistan pada Agustus 2021, Taliban telah mengeluarkan 16 keputusan untuk membatasi partisipasi sosial perempuan di Afghanistan.

Keputusan pemimpin Taliban baru-baru ini telah disambut dengan protes global dan kritik domestik yang meluas.

Sebagai informasi, Taliban mengambil alih kekuasaan dari pemerintah yang disokong Amerika Serikat (AS) pada awal 2020 lalu. Dikutip dari laman Britannica, awalnya Taliban tampak ingin memenangkan legitimasi baik di dalam negeri maupun internasional. Banyak pengamat berharap untuk melihat rezim yang lebih lentur dan berdamai daripada yang pernah dijalankan oleh Taliban sebelumnya.

Indikasi awal ketika Taliban mulai berkuasa menunjukkan sedikit tekad untuk perubahan. Namun sejak mulai berkuasa, Taliban mengisi pemerintahan transisinya dengan garis keras.

Taliban membuka kembali sekolah menengah hanya untuk anak laki-laki, dan menerapkan kembali hukuman pidana brutal yang telah dikenalnya. Kini, yang menimbulkan protes dalam skala besar adalah larangan bagi wanita untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi atau kampus. (===)



google news sultratop.com
  • Bagikan