SULTRATOP.COM, KENDARI – Bakal calon (balon) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andi Sumangerukka atau ASR menanggapi soal isu kepala daerah harus putra asli daerah.
“Perihal isu ini saya sudah sering dapatkan, dan sudah saya sampaikan. Dan kembali saya luruskan. Tidak ada aturan yang mewajibkan kepala daerah harus putra daerah asli,” kata ASR dalam acara konferensi pers di Kantor DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sultra di Kendari, Kamis (28/3/2024).
Kata dia, syaratnya jelas harus Warga Negara Indonesia (WNI), dan setiap WNI punya hak politik, termasuk dirinya. Ia pun menantang siapa saja yang bisa memberikan bukti/aturan yang melarang bukan putra daerah maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Apabila ada yang bisa membuktikan maka ia dengan tegas akan mundur dalam bursa pencalonan Gubernur Sultra 2024-2029.
“Saya jelas seorang WNI, punya hak politik dan kans politik,” ujarnya.
Sehingga, ASR menilai isu tersebut bukan menjadi penghambat dirinya maju bertarung. Terlebih ia sudah menjalin komunikasi politik dan berdasarkan hitungannya, sudah ada 23 kursi di DPRD Provinsi Sultra yang mendukungnya untuk maju.
Angka itu pun sudah melebihi syarat 20 persen atau 9 kursi dari total 45 kursi DPRD Provinsi Sultra. Dalam Pemilu 14 Februari 2024 partai besutannya meraih 3 kursi, dan butuh 6 kursi lagi untuk bisa maju atau dicalonkan sebagai gubernur.
Sebagai informasi, ASR melakukan deklarasi untuk siap bertarung dalam Pilgub Sultra November 2024 di Kantor DPW PPP bersama Ketua Tim Pemenangannya Purnomo Sidi, dan jajaran pengurus DPW PPP Sultra.
“Saya sampaikan saya siap maju dalam Pilgub 2024-2029,” katanya. (—–)
Penulis: Ilham Surahmin
