SULTRATOP.COM, KENDARI – Bupati Kolaka Timur (Koltim) Abdul Aziz menunjukkan keseriusannya untuk melanjutkan pembangunan di wilayahnya dengan kembali maju dalam perhelatan Pilkada 2024.
Untuk maju bertarung pada pilkada itu, ia membidik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sebagai kendaraan politiknya. PDIP sendiri kembali meraih 3 kursi untuk DPRD Koltim periode 2024-2029.
Itu berarti membutuhkan 2 kursi lagi atau total 5 kursi di DPRD Koltim untuk bisa mengusung satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Koltim.
Abdul Azis telah mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon (Balon) bupati ke kantor DPC PDI-P Koltim yang beralamat di Jalan Poros Kolaka Rate-Rate, Desa Simbune, Kecamatan Tirawuta pada Kamis (25/4/2024).
Ketua DPC PDI-P Koltim, Aris Mego membenarkan hal tersebut. Kata dia, total balon Bupati Koltim yang mengambil formulir ke PDI-P sebanyak 6 orang dan yang mengembalikan formulir sebanyak 5 orang.
“Abdul Aziz kembalikan formulir pendaftaran sekitar pukul 17.00 Wita di kantor DPC,” ungkap Aris via telepon WhatsApp pada Sabtu (27/4/2024).
Adapun 6 balon bupati yang mengambil formulir pendaftaran di PDI-P Koltim yaitu Aris Mego (Ketua PDI-P Koltim), Akbar (ASN), Arwin Labatamba (PDI-P Papua), Abdul Aziz (Nasdem), Ridwan Basnapal (PKS), dan Ismail Iskandar (Golkar).
Dari 6 balon tersebut, 5 di antaranya telah mengembalikan formulir pendaftaran. Sementara satu orang lainnya, yaitu Ismail Iskandar tidak mengembalikan formulir pendaftaran sampai dengan batas waktu yang ditentukan.
Kata Aris Mego, pihaknya akan melanjutkan formulir pendaftaran balon bupati yang telah dikembalikan tersebut ke DPD PDI-P Sultra yang akan diteruskan ke DPP.
Dari kelima balon tersebut, PDI-P nantinya akan melihat hasil survei yang direncanakan akan dilakukan serentak nantinya.
Sementara itu, Abdul Azis berharap agar PDI-P bisa menjadi kendaraan politiknya dalam perhelatan Pilkada Koltim.
“Mudah-mudahan partai ini akan bersama-sama kami pada Pilkada Koltim nanti sehingga kami bisa melanjutkan pembangunan di Wonua Sorume ini,” ungkapnya. (—-)
Kontributor: Ismu Samadhani
