SULTRATOP.COM, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus mendorong pertumbuhan UMKM di Indonesia melalui berbagai inisiatif strategis yang berfokus pada digitalisasi, inklusi keuangan, serta pemberdayaan berbasis ekosistem.Ā DalamĀ BRI Microfinance Outlook 2025Ā yang diselenggarakan bersama dengan BRI UMKM EXPO(RT) 2025 berlangsung di ICE BSD (30/1),Ā Chief Economist Asian Development Bank (ADB) Albert Francis Park menyoroti bahwa UMKM tidak hanya membutuhkan akses kredit, tetapi juga digitalisasi usaha agar dapat berkembang berkelanjutan.
Menurutnya, digitalisasi menjadi faktor penting yang memungkinkan UMKM mengatasi keterbatasan modal dan akses pasar.Ā Digitalisasi memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan UMKM dan mewujudkan potensinya. Dengan digitalisasi, usaha kecil dapat mengatasi hambatan investasi yang sering dihadapi bisnis tradisional. Misalnya, pelaku UMKM tidak lagi membutuhkan toko fisik untuk berjualan secara daring, sehingga dapat menjangkau lebih banyak pelanggan, termasuk di pasar internasional.
āPlatform digital juga membantu UMKM mengembangkan usaha dengan lebih efisien serta meningkatkan pengelolaan bisnis, akses informasi, dan inovasi,”Ā jelasnya.
Selaras dengan itu, BRI terus memperluas ekosistem digital yang mendukung pertumbuhan UMKM melalui berbagai inisiatif berbasis teknologi. Beberapa di antaranya adalah adanya platform pemberdayaan BRIĀ LinkUMKM, platform online yang bertujuan membawa UMKM Indonesia naik kelas melalui rangkaian program pemberdayaan terpadu, dan kini telah dimanfaatkan oleh 8,9 juta pengguna di seluruh Indonesia.
Di samping itu, sebagai bagian dari pengembangan UMKM, BRI juga mengelolaĀ 54 Rumah BUMN, yang menjadi wadah bagi kolaborasi BUMN dalam membentukĀ Digital Economy EcosystemĀ melalui pembinaan UMKM di berbagai daerah. Juga ada PARI, yang merupakanĀ Integrated Commodity PlatformĀ untuk memberikan kemudahan bagi pelaku ekosistem berdasarkan komoditas. Saat ini, PARI telah digunakan oleh 85.298 pengguna.
Park menjelaskan bahwa UMKM memiliki peran besar dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam penyerapan tenaga kerja.Ā UMKM menyerap sekitar 60% dari total tenaga kerja di Indonesia, angka yang serupa dengan negara-negara lain di Asia Tenggara.
āJika melihat pangsa kredit perbankan, proporsi pinjaman perbankan yang diberikan kepada UMKM telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan kini mencapai sekitar 20%, angka yang sejalan dengan tren di Asia. Jika dibandingkan dengan PDB, porsinya lebih kecil, hanya sekitar 7%. Jadi ada kemajuan, tetapi masih terdapat ruang untuk perbaikan,”Ā jelasnya.
Terkait dengan penyelenggaraan kegiatan BRI Microfinance Outlook 2025 yang diselenggarakan bersamaan BRI UMKM EXPO(RT) 2025, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa BRI UMKM EXPO(RT) 2025 dilaksanakan bersamaan dengan BRI Microfinance Outlook (MFO), yang sebelumnya kedua event ini diselenggarakan secara terpisah.
āKami berharap gabungan dua event ini dapat mendukung Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutanā, ungkap Sunarso.
Sunarso menambahkan bahwa melalui kehadiran para pembicara terkemuka, pihaknya berharap memperoleh gagasan strategis terkait tantangan ekonomi global dan domestik, serta policy responses yang dapat diambil untuk mengatasinya.
āBagi BRI, hal ini menjadi aspek krusial dalam merumuskan strategic responses dan action plan yang tepat guna mendukung Asta Cita, dengan menempatkan UMKM sebagai pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,ā ucapnya. (—)