29 March 2024
Indeks

10 Ilmuwan Perempuan yang Penemuannya Mengubah Dunia

  • Bagikan
10 Ilmuwan Perempuan yang Penemuannya Mengubah Dunia
Gladys West

SULTRATOP.COM – Para ilmuwan perempuan ini mendobrak batasan dan membuat penemuan penting yang mampu mengubah dunia.

Siapakah ilmuwan terhebat sepanjang masa? Kemungkinan besar ada nama Albert Einstein, Isaac Newton, atau nama besar lainnya.

Iklan Astra Honda Sultratop

Para ilmuwan itu memang membuat penemuan luar biasa dan mengubah cara kita memahami dunia.

Namun terlalu sering, perempuan tidak masuk dalam daftar, meskipun mereka telah lama membuat kemajuan signifikan dalam sains.

Berikut 10 ilmuwan perempuan yang penemuannya mampu mengubah dunia.

1. Ada Lovelace (Matematikawan)

Ada Lovelace (10 Desember 1815 – 27 November 1852) dianggap sebagai pemrogram komputer pertama, jauh sebelum komputer modern ditemukan.

Catatannya tentang mesin analitik yang diusulkan Charles Babbage (komputer tujuan umum yang dapat diprogram), dianggap sebagai algoritme komputer pertama.

2. Marie Curie (Fisikawan dan Kimiawan)

Marie Curie

Pencapaian utama Marie Curie (7 November 1867 – 4 Juli 1934) antara lain penemuan radioaktivitas dan penemuan unit sinar-X bergerak yang digunakan selama Perang Dunia I.

Bersama suaminya, Pierre, Curie juga menemukan unsur radioaktif polonium dan radium serta mengembangkan teknik untuk mengisolasi isotop radioaktif.

Pada 1903, Curie menjadi wanita pertama yang memenangkan Hadiah Nobel.

Setelah kemenangan pertamanya di bidang fisika, dia kemudian mendapatkan penghargaan di bidang kimia, menjadikannya orang pertama yang mendapat dua kali penghargaan.

3. Janaki Ammal (Ahli Botani)

Janaki Ammal

Sebagai ilmuwan tumbuhan wanita pertama di India, Janaki Ammal (4 November 1897 – 7 Februari 1984)
mengembangkan beberapa spesies hibrida yang masih tumbuh sampai sekarang.

Dia juga menganjurkan untuk melindungi keanekaragaman hayati India.

4. Chien Shiung Wu (Fisikawan)

Wu (31 Mei 1912 – 16 Februari 1997) adalah ilmuwan pertama yang mengonfirmasi dan kemudian menyempurnakan teori peluruhan beta radioaktif Enrico Fermi.

Dia juga dikenal dengan “eksperimen Wu”, yang menjungkirbalikkan teori paritas dalam fisika.

Terobosan ini menghasilkan Hadiah Nobel yang diberikan kepada rekan prianya dengan peran penting Wu dalam pekerjaan tersebut diabaikan.

5. Katherine Johnson (Matematikawan)

Perhitungan Johnson (26 Agustus 1918 – 24 Februari 2020) tentang mekanika orbit sebagai pegawai NASA sangat penting untuk mengirim orang Amerika pertama ke luar angkasa.

Ia menjadi terkenal saat kisahnya diprofilkan dalam film Hidden Figures.

6. Rosalind Franklin (Kimiawan)

Franklin (25 Juli 1920 – 16 April 1958) dikenal karena karya revolusionernya dalam menemukan struktur heliks ganda DNA.

Dia meninggal empat tahun sebelum rekan prianya mendapat Hadiah Nobel pada 1962.

Beberapa percaya bahkan jika Franklin masih hidup, dia kemungkinan besar akan mendapat pelecehan dari komite.

7. Vera Rubin (Astronom)

Rubin (23 Juli 1928 – 25 Desember 2016) menemukan keberadaan materi gelap, perekat aneh yang menyatukan alam semesta kita.

Kontribusinya merupakan sebagai salah satu penemuan paling signifikan di abad ke-20, karya yang menurut banyak orang seharusnya mendapat Hadiah Nobel.

8. Gladys West (Matematikawan)

10 Ilmuwan Perempuan yang Penemuannya Mengubah Dunia
Gladys West

Karya West dalam mengembangkan pemodelan matematis bentuk Bumi berfungsi sebagai dasar teknologi GPS.

Pada 2018, perempuan yang lahir 1930 ini dilantik ke US Air Force Space dan Missile Pioneers Hall of Fame, salah satu penghargaan tertinggi komando ruang angkasa Angkatan Udara.

9. Flossie Wong Staal (Ahli Virologi dan Biologi Molekuler)

Wong-Staal yang lahir 27 Agustus 1947 adalah ilmuwan pertama yang mengkloning HIV dan membuat peta gennya, yang mengarah pada tes virus tersebut.

10. Jennifer Doudna (Ahli Biokimia)

Jennifer Doudna

Doudna (lahir 19 Februari 1964) adalah salah satu pengembang utama CRISPR, teknologi terobosan untuk mengedit genom.

Pendekatan ini menawarkan janji untuk mengakhiri penyakit. (—)

Sumber: Discover Magazine



google news sultratop.com
  • Bagikan