SULTRATOP.COM, KENDARI – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Pelita Ibu Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) membuka pendaftaran untuk mahasiswa baru tahun akademik 2025/2026. Dengan berbagai fasilitas kampus yang lengkap dan tenaga pengajar berkompeten, Stikes Pelita Ibu menawarkan pendidikan berkualitas tinggi dalam berbagai program studi.
Ketua panitia penerimaan mahasiswa baru sekaligus Wakil Ketua 1 Stikes Pelita Ibu, Sultan Andilah mengatakan Stikes Pelita Ibu membuka pendaftaran mahasiswa baru ke dalam beberapa program studi yang terakreditasi B dan Baik.
“Program studi yang menerima mahasiswa baru pada tahun ini di antaranya D-3 Kebidanan yang berakreditasi B serta S-1 Kebidanan, Pendidikan Profesi Bidan, S-1 Administrasi Rumah Sakit serta S-1 Farmasi yang berakreditasi baik,” katanya, Selasa (25/2/2025).
Untuk mendaftar sebagai mahasiswa baru di Stikes Pelita Ibu, calon peserta diwajibkan melengkapi beberapa dokumen dan persyaratan. Persyaratan tersebut antara lain:
1. Fotokopi ijazah dan SKHU sebanyak satu lembar;
2. Fotokopi ijazah D-III bagi yang mendaftar untuk alih jenjang;
3. Fotokopi ijazah D-4 atau S-1 bagi yang melamar pada program Pendidikan Profesi Bidan.
Selain itu, calon mahasiswa program D-III Kebidanan diharuskan memenuhi persyaratan tinggi badan minimal 150 cm. Juga, peserta harus menyertakan pas foto ukuran 3×4 sebanyak enam lembar sebagai bagian dari kelengkapan administrasi.
Untuk proses pendaftaran, calon mahasiswa diminta untuk membayar biaya pendaftaran sebesar Rp200 ribu serta biaya tes kesehatan sebesar Rp100 ribu, dan memastikan semua berkas dan persyaratan lengkap agar proses pendaftaran dapat berjalan lancar.
Pendaftaran dibuka dalam dua gelombang yakni gelombang pertama mulai 3 Maret sampai dengan 30 Juni 2025, sedangkan gelombang kedua dibuka mulai 1 Juli hingga 16 Agustus.
Untuk memberikan kesempatan lebih luas kepada mahasiswa berprestasi dan yang membutuhkan bantuan biaya, Stikes Pelita Ibu menawarkan berbagai jenis beasiswa.
Beasiswa yang tersedia antara lain adalah Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk mahasiswa dari keluarga kurang mampu, beasiswa usulan masyarakat, serta beasiswa dari Pemerintah Kabupaten Konawe Utara (Konut), Pemerintah Daerah Bombana, dan Pemerintah Daerah Konawe Kepulauan (Konkep). Selain itu, masih ada sejumlah beasiswa lainnya yang dapat diakses oleh calon mahasiswa.
Dengan adanya beragam pilihan beasiswa ini, Stikes Pelita Ibu berusaha memastikan bahwa setiap mahasiswa berpotensi memiliki kesempatan yang sama untuk melanjutkan pendidikan tinggi tanpa terhambat oleh masalah biaya.
Ia juga menambahkan bahwa Stikes Pelita Ibu menempatkan dosen-dosen berkompeten di bidangnya untuk mendukung kualitas pendidikan. Terdapat 35 dosen tetap dan 10 dosen tidak tetap dengan kualifikasi pendidikan yang sangat baik, yaitu 35 orang bergelar S-2, 9 orang bergelar S-3, dan 1 orang guru besar.
Fasilitas yang ditawarkan pun terbilang lengkap dan dapat menjadi daya tarik utama. Kampus ini dilengkapi dengan gedung milik sendiri, ruang belajar yang nyaman dan ber-AC, auditorium, klinik Pelita Ibu, laboratorium kebidanan, laboratorium farmasi, mini hospital, perpustakaan, masjid, kantin sehat, parkiran luas, serta asrama dan pondok mahasiswa dengan fasilitas lengkap. Selain itu, keamanan kampus dijaga dengan sistem keamanan 24 jam.
Selain itu, mahasiswa Stikes Pelita Ibu juga memiliki kesempatan untuk melaksanakan praktik di berbagai rumah sakit dan fasilitas kesehatan terkemuka di Indonesia, antara lain di Jakarta, Makassar, dan Sulawesi Tenggara.
Beberapa lokasi praktik yang tersedia yakni RS Anak dan Bunda Harapan Kita serta RS Ibu dan Anak Budi Kemuliaan untuk lokasi Jakarta, RSUP Wahidin Sudirohusodo dan RS Universitas Hasanuddin untuk lokasi Makassar.
Adapun untuk lokasi Sulawesi Tenggara di antaranya, RS Bahteramas Sultra, RSJOPD Oputa Yii Ko, RSUD Kota kendari, RS. Bhayangkara Kendari, RSAD. Dr. R. Ismoyo, RS. Aliyah, RS. Dewi Sartika, Dinas Kesehatan Kota Kendari, Puskesmas Kota Kendari, Puskesmas Kab. Konawe Selatan, Puskesmas Kab. Konawe Kepulauan, Klinik Mata Kendari serta Badan Pengawasan Obat dan Makanan. (B/ST)
Laporan: Putriani Amaliah
Editor: Ilham Surahmin
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI
