SULTRATOP.COM, KENDARI – Penjualan amplop di Kota Kendari mendadak melonjak tajam menjelang hari pencoblosan Pilkada serentak 27 November 2024. Dalam lima hari terakhir, sejumlah toko alat tulis kantor (ATK) mencatat permintaan amplop yang tidak biasa. Fenomena ini memunculkan dugaan adanya indikasi serangan fajar, sebuah praktik politik uang yang kerap terjadi menjelang pemilu.
Toko Tumaka ATK di Jalan HEA Mokodompit, Kelurahan Lalolara, Kecamatan Kambu, mencatat lonjakan penjualan signifikan. Amplop isi 100 lembar per pak menjadi barang yang paling diminati. Biasanya, toko ini hanya menjual 10 hingga 15 pak per hari, namun kini mencapai 40–60 pak setiap harinya.
“Orang-orang mulai belanja amplop sekitar seminggu lalu. Ada yang langsung membeli hingga 60 pak isi 100 lembar,” ujar seorang karyawan toko yang enggan disebutkan namanya, Jumat (22/11/2024).
Lonjakan serupa terjadi di toko Hidup Jaya ATK, Jalan Ahmad Dahlan No. 38, Kelurahan Bonggoeya, Kecamatan Wua-Wua. Dalam beberapa hari terakhir, seorang pembeli bahkan memborong amplop dalam jumlah besar hingga satu karton berisi 3.000 lembar.
“Minggu lalu ada yang membeli amplop besar dalam bentuk borongan sampai satu karton,” ungkap Amel, salah satu pegawai toko tersebut.
Di CV Shadra Lawata ATK, Jalan Taman Suropati, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, permintaan amplop juga mengalami peningkatan meski belum terlalu signifikan. Stok yang laris dalam beberapa hari terakhir mencapai 20 pak amplop besar isi 100 lembar dan lebih dari 30 pak amplop kecil isi 50 lembar.
“Sejauh ini belum ada peningkatan drastis, hanya sekitar itu saja yang laku,” ujar Try, pemilik toko tersebut.
Berbeda dengan toko lainnya, UD Kalam Hidup ATK di Jalan Sam Ratulangi, Kelurahan Mandonga, mencatat penjualan hingga 3 karton amplop besar dan kecil dalam dua hari terakhir, setara dengan 9.000 lembar amplop.
“Kalau tidak salah, dua hari lalu ada pembeli yang membeli amplop besar dan kecil sampai 3 karton. Sepertinya bukan dari instansi,” jelas Fitra, pegawai toko tersebut.
Pengamat: Fenomena Serangan Fajar
Menanggapi fenomena ini, Dosen Ilmu Politik Universitas Halu Oleo (UHO), Ishak Syahadat, menyebutkan bahwa lonjakan penjualan amplop menjelang pemilu bukanlah hal baru. Menurutnya, fenomena ini sering dikaitkan dengan praktik politik uang atau yang dikenal dengan istilah serangan fajar.
“Peningkatan penjualan amplop ini mengindikasikan serangan fajar. Meski begitu, jika dilakukan jauh sebelum Pilkada, bisa saja untuk kebutuhan seperti KPPS atau lainnya. Tergantung bagaimana kita menyikapi hal ini,” jelas Ishak.
Lonjakan penjualan amplop ini menambah spekulasi di masyarakat mengenai potensi terjadinya praktik politik uang menjelang Pilkada serentak di Kendari. Meski demikian, kepastian tentang tujuan pembelian amplop dalam jumlah besar ini masih menjadi tanda tanya. (A/ST)
Penulis: Bambang Sutrisno