SULTRATOP.COM, KENDARI – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar kegiatan EXPO pasca Kuliah Kerja Nyata (KKN) di pelataran kampus IAIN Kendari pada Jumat hingga Sabtu (12-13 September 2024).
Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat LPPM IAIN Kendari sekaligus penanggung jawab EXPO KKN, Syamsuddin, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari KKN IAIN Kendari yang telah diselenggarakan di tiga kabupaten di Sulawesi Tenggara (Sultra).
“Kegiatan EXPO ini merupakan kelanjutan dari KKN yang diselenggarakan di tiga kabupaten di Sultra, dengan tujuan memamerkan hasil pengabdian mahasiswa yang berhasil memproduksi 326 produk,” kata Syamsuddin melalui sambungan telepon pada Jumat (13/9/2024).
Adapun tiga kabupaten yang terlibat dalam program ini adalah Wakatobi dengan 41 posko, Konawe Utara 80 posko, dan Konawe 30 posko. Dalam program tersebut, mahasiswa KKN bekerja sama dengan kelompok ekonomi kreatif masyarakat di desa atau kelurahan tempat mereka ditempatkan, menghasilkan 326 produk dan satu artikel penelitian yang kemudian dipamerkan di EXPO.
Produk yang dipamerkan merupakan pengembangan dari potensi lokal di setiap desa pengabdian, meliputi makanan, media pembelajaran, hingga inovasi energi terbarukan. Sebanyak 30 tenan disediakan oleh penyelenggara, dengan setiap tenan memamerkan 4 hingga 5 produk.
Salah satu peserta EXPO, Aswatul, yang memamerkan produk Puding Bayam, Kripik Bayam, dan media ajar (Smartcard), mengungkapkan bahwa kegiatan ini menjadi peluang besar untuk memperkenalkan produk dari berbagai daerah.
“Expo ini bagus karena banyak produk dari berbagai daerah yang bisa kita nikmati,” kata Aswatul.
Syamsuddin juga menambahkan bahwa kegiatan EXPO ini melibatkan Dinas Pariwisata Provinsi Sultra, Dinas Koperasi dan UMKM Sultra, serta Badan Penelitian dan Pengembangan Sultra. Ketiga lembaga ini hadir untuk menilai produk-produk yang dipamerkan, kemudian memilih tiga produk terbaik.
Pihak kampus berharap kegiatan yang telah berjalan selama dua tahun sejak 2022 ini dapat menunjukkan keunggulan produk mahasiswa kepada khalayak internal maupun eksternal kampus, serta menarik perhatian pemerintah desa untuk terus mengembangkan potensi lokal.
“Pihak kampus berharap agar pemerintah desa terus mengembangkan potensi yang ada agar produk tersebut memiliki nilai jual yang lebih tinggi di pasaran, serta mahasiswa dapat terus menjalin kerja sama untuk membantu penggiat usaha menemukan pasar mereka,” tambahnya. (b/ST)
Kontributor: M4