SULTRATOP.COM, KENDARI – Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan kampus yang aman dan nyaman. Bersama Rumpun Perempuan Sulawesi Tenggara (RPS), Unsultra menjalin kerja sama strategis untuk memperkuat Satuan Tugas Tindak Pidana Kekerasan Seksual (Satgas TPKS) di lingkungan perguruan tinggi, sebagai langkah nyata mewujudkan kampus bebas kekerasan seksual.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada Selasa, 26 November 2024, di kampus Unsultra, Kendari. Melalui sinergi ini, kedua pihak sepakat untuk memperkuat langkah pencegahan, penanganan, dan perlindungan terhadap kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus.
Rektor Unsultra, Prof. Andi Bahrun, menyatakan bahwa kerja sama ini bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk tanggung jawab nyata dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman.
Sebagai langkah awal, Prof. Bahrun mendorong jajarannya di Unsultra untuk memperluas lagi implementasi atau tindak lanjut dari kerja sama tersebut. Di antaranya melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Direktur RPS, Husna, menyambut baik inisiatif Unsultra yang telah lebih dulu membentuk Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS). Husna menekankan bahwa kerja sama ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas Satgas sekaligus memperluas dampaknya.
“Kami berharap Satgas PPKS Unsultra bisa menjadi contoh bagi perguruan tinggi lain di Sulawesi Tenggara. Kampus harus menjadi tempat yang aman, di mana mahasiswa dan dosen merasa terlindungi dari segala bentuk kekerasan seksual,” ujar Husna.
Ia menjelaskan bahwa RPS akan mendukung Satgas melalui pelatihan, penyediaan ruang konsultasi, hingga pengembangan modul pencegahan kekerasan seksual. Selain itu, edukasi kepada mahasiswa dan civitas akademika juga akan menjadi fokus utama untuk meningkatkan kesadaran kolektif.
Ketua Satgas PPKS Unsultra, Dr. Hijriani, mengungkapkan bahwa selama lebih dari setahun Satgas telah aktif melakukan berbagai kegiatan sosialisasi, termasuk di rusunawa dan saat penerimaan mahasiswa baru.
“Kami ingin kerja sama ini membawa perubahan nyata. Saat ini, kami sedang menyusun rencana kerja yang lebih terarah untuk memastikan kampus bebas dari segala bentuk kekerasan seksual,” jelasnya.
Dengan adanya kerja sama ini, Unsultra dan RPS berharap dapat menjadi contoh nyata dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan bebas dari kekerasan seksual, sekaligus mendorong kampus-kampus lain untuk mengikuti langkah serupa. (===)