SULTRATOP.COM, KENDARI – Rumpun Perempuan Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar pelatihan pendataan dan pengelolaan data sesuai format Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) di salah satu hotel Kendari pada Kamis (13/6/2024).
Pelatihan tersebut diikuti oleh para pendamping kasus kekerasan perempuan dan anak tingkat kelurahan yang merupakan kelompok dampingan Rumpun Perempuan Sultra.
Simfoni PPA dikembangkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang digunakan untuk melakukan pencatatan dan pelaporan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di wilayah Indonesia.
Pendokumentasian kasus oleh pendamping kasus kekerasan pada Layanan Berbasis Komunitas (LBK) selama ini menggunakan pencataan manual dalam buku pengaduan kasus. Lewat pelatihan tersebut, diharapkan pendokumentasian kasus lebih rapi, lebih terarah dan bisa diintegrasikan pada aplikasi Simfoni.
Manajer Program Rumpun Perempuan Sultra, Sitti Zahara menjelaskan masalah selama ini adalah kasus kekerasan banyak yang tidak tidak tercatat dan terlaporkan. Sehingga, pemerintah tidak bisa optimal untuk mendapatkan data dan informasi terkait kasus.
“Kami sebagai lembaga masyarakat sipil menerima layanan pengaduan sampai ke level kelurahan dengan adanya pendamping kelurahan yang menjadi ujung tombak pelayanan kami. Nah data-data ini tidak terdokumentasi dengan baik,” ujar Zahara.
Bila kasus kekerasan dapat tercatat dengan baik oleh para pendamping maka hasilnya bisa menjadi bahan rekomendasi Rumpun Perempuan ke pemerintah daerah untuk mengeluarkan kebijakan dalam rangka pencegahan dan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Dalam pelatihan tersebut, Rumpun Perempuan menggandeng Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) PPA Kota Kendari Hizal Joisman sebagai fasilitator. Hizal memiliki pengalaman dalam memfasilitasi kegiatan mulitipihak, persepektif gender dan inklusif yang baik, serta memahami tentang layanan PPA. (===)