9 May 2024
Indeks

Dispar Sultra Perkuat Sektor Ekraf Bidang Penulisan Skenario Film di Kabupaten Wakatobi

  • Bagikan
Dispar Sultra Perkuat Sektor Ekraf Bidang Penulisan Skenario Film di Kabupaten Wakatobi
PELATIHAN - Foto bersama pemateri dan peserta pelatihan peningkatan SDM sektor Ekonomi Kreatif bidang penulisan skenario film di Patuna Resort, Wakatobi selama tiga hari mulai 1 hingga 3 Maret 2024. (ISTIMEWA)

SULTRATOP.COM, WAKATOBI – Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memperkuat sub sektor ekonomi kreatif bidang film di Kabupaten Wakatobi melalui pelatihan bersama Dispar Kabupaten Wakatobi selama tiga hari mulai 1 sampai 3 Maret 2024 di Patuno Resort.

Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dispar Provinsi Sultra Sri Resqina Ruspian Laydi membuka secara resmi kegiatan tersebut. Kemudian ada dua pemateri yang didatangkan dalam acara ini, pertama penulis skenario film dari Jakarta Jujur Prananto, salah satu karyanya film serial Petualangan Sherina dan ada pula pemateri lokal Andhy Loppes Eba dari Kota Baubau.

Iklan Astra Honda Sultratop

Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) ekonomi kreatif film, animasi dan video yang berkualitas dalam bidang penulisan skenario perfilman. Begitu pun manfaat pelaksanaan kegiatan adalah sebagai bentuk pengembangan peningkatan pengetahuan bagi pelaku ekonomi kreatif pada sub sektor film, khususnya dalam bidang penulisan skenario perfilman.

“Kami berharap kegiatan ini bisa diikuti secara maksimal semua peserta pelatihan, sehingga sektor ekraf kita bisa tumbuh dan berkembang dengan baik,” kata Sri Resqina.

Ketua Panitia kegiatan La Ode Andi Ikbal Rauf mengungkapkan kegiatan ini diikuti 40 peserta dari komunitas film di Kabupaten Wakatobi. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode paparan oleh para narasumber, dilanjutkan sesi diskusi dan praktek, dipandu oleh moderator.

Penulis Skenario Film Jujur Prananto mengatakan, ia memberikan penjelasan perihal penulisan skenario film yang juga bisa diterapkan dalam film pendek yang punya durasi 1 jam atau 30 menit. Sebab peserta yang ikut dalam pelatihan ini adalah mereka yang banyak berkecimpung di dunia film dokumenter dan video promosi.

Dispar Sultra Perkuat Sektor Ekraf Bidang Penulisan Skenario Film di Kabupaten Wakatobi
Suasana pelatihan penulisan skenario film yang diikuti 40 peserta dari komunitas film di Kabupaten Wakatobi. (ISTIMEWA)

“Awal kita kasih materi banyak yang bingung, nanti menjelang sore dan hari terakhir mereka banyak yang aktif diskusi dengan kita,” kata Jujur kepada Sultratop.com.

Pada pelatihan skenario ini, Jujur menyebut bahwa skenario merupakan hal penting yang dibutuhkan sebagai alat pandu bagi produser, sutradara dan pemain dalam menjalankan produksi film. Dan diharapkan peserta memiliki standar baku dalam membuat sebuah skenario film.

Salah satu hal penting kata dia, dalam menyusun sebuah skenario adalah penulis harus mampu mempunyai daya imajinasi yang kuat dalam pikirannya, kemudian bisa menyusunnya ke dalam tulisan dan naskah yang deskriptif atau menjelaskan secara detail. Sehingga pembaca bisa ikut merasakan daya imajinsi seorang penulis skenario.

Ia mengapreasiasi Dispar Sultra atas terselenggaranya kegiatan ini, sebab kegiatan ini kata dia menjawab apa yang menjadi kebutuhan industri ekraf di Wakatobi. Dan memang kata dia, peserta membutuhkan pelatihan soal penulisan skenario film.

Jujur mendorong agar pelaku ekraf sektor film di Wakatobi mempunyai mimpi besar dan mau maju dan berkecimpung serus di bidang perfilman. Ia juga banyak berbagi pengalaman serta memberikan motivasi kepada mereka. Menurutnya, untuk bermain di skala nasional mereka harus bisa membuktikan hasil karya ditingkat lokal, setelah itu harus berani merambah industri film nasional.

Sutradara dan Penulis Skenario Film Andhy Loppes Eba menjelaskan dalam pelatihan ini dirinya membantu peserta pelatihan untuk fokus dalam menciptakan ide film, lockline dan membuat naskah film untuk menghasilkan karakter pemain dalam sebuah film. Menurutnya, pelatihan ini penting karena sebuah film tidak akan bisa diproduksi dan tayang kalau tidak ada skenario.

Ia mengakui, rata-rata peserta belum paham format dalam membuat naskah film. Sehingga, dalam kesempatan tersebut ia benar-benar mengarahkan peserta sehingga bisa paham dan dapat membuat sebuah skenario.

“Kita bagi mereka dalam 6 kelompok dalam alhamdulilah mereka bisa melakukan tantangan dari kami berdua pemateri untuk membuat sebuah naskah,” katanya kepada Sultratop.com.

Pria yang pernah terlibat dalam produksi film layar lebar Barakati 2016 ini berharap pelatihan ekraf di bidang film dapat terus berlanjut ke depannya. Agar pelatihan tidak hanya berhenti pada penulisan skenario film tapi sampai pada pelatihan produksi sebuah film, setidaknya film pendek.

Ia menjelaskan, pelatihan berjenjang sangat dibutuhkan oleh komunitas film yang ada di Sultra, karena kebanyakan dari mereka terjun di dunia film hanya modal otodidak, dan sebagain kecil dari mereka ada juga belajar di sekolah seni yang ada di Jogja maupun di Jakarta. Ia menilai, potensi dan kreativitas anak muda di Sultra tidak kalah dengan daerah lainnya.

Penulis: Ilham Surahmin



google news sultratop.com
  • Bagikan