SULTRATOP.COM, LAWORO – Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat (Mubar), La Ode Butolo mengungkapkan inflasi di daerah yang dipimpinnya berhasil turun dari awalnya 9,23 persen kini menjadi 3,94 persen.
Sejak mulai masuk kantor sekitar satu minggu ini, kata La Ode Butolo, ia langsung bekerja melakukan sidak pasar, mendirikan rumah pangan, subsidi beras dan lainnya. Hal ini ia lakukan sesuai dengan instruksi Menteri Dalam Negeri dan Pj Gubernur Sultra.
“Senin lalu, kita (Pemkab Mubar) rapat inflasi dengan Bapak Mendagri, saya dihadapkan dengan tingginya indeks perkembangan harga (IPH) minggu pertama Januari yakni 9,23 persen. Alhamdulillah, hari ini atau minggu kedua Januari, IPH Mubar yakni 3,94 persen,” kata Pj Bupati Mubar, La Ode Butolo ditemui di ruangannya usai mengikuti rapat inflasi dengan Mendagri, Senin (15/1/2024).
Butolo menjelaskan langkah yang diambil dalam menurunkan inflasi di Mubar yakni mengikuti arahan dari Mendagri dalam upaya percepatan penanggulangan inflasi secara nasional dan regional. Kemudian, melakukan koordinasi dan menyusun langkah-langkah penyusunan harga pangan dan kebutuhan bahan pokok.
Selanjutnya, ia melakukan sidak pasar tradisional pada enam titik yang ada di Muna Barat. Dengan tujuan dapat menjaga ketersediaan bahan pokok dengan harga yang wajar.
“Jadi, sidak pasar ini merupakan langkah prefentif untuk memastikan tidak terjadinya kelangkaan bahan pokok dan lonjakan harga. Kita juga memantau harga-harga bahan pokok pada setiap pasar. Serta menyiapkan rumah pangan,” tuturnya.
Butolo menambahkan dalam waktu dekat akan menggelar operasi pasar murah bekerja sama dengan Bulog. Kegiatan ini akan dipusatkan di Barangka.
Kata Butolo, ada empat bahan pangan yang menyebabkan inflasi yakni beras, cabai, bawang, dan udang.
Untuk cabai ini, pihaknya akan kembali melaksanakan gerakan cepat panen. Selanjutnya mendistribusikan bibit cabai pada setiap kepala keluarga (KK) di setiap kecamatan. Jadi, masyarakat akan memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam cabai.
Kata Butolo, Pemkab Mubar bersama Bulog bekerja sama dalam membentuk rumah pangan kita (RPK) di setiap kecamatan. RPK ini nantinya memastikan ketersedian beras, minyak goreng, gula dan bahan pokok lainnya.
“Untuk beras medium ini, minggu pertama Januari capai Rp12 ribu per liter. Kemudian minggu kedua turun menjadi Rp10.800 per liter. Gula pasir juga turun, dan minyak goreng kita tidak mengalami kenaikan. Yang pasti bahan pokok kita mengalami penurunan,” ungkapnya.
“Sedangkan untuk cabai merah tadinya harga capai Rp100 ribu per kilo. Sekarang capai Rp60 ribu per kilo,” tambahnya.
Ke depan, tambah Butolo akan mempertahankan stabilitas harga bahan pokok di Mubar. Dan melakukan penekanan harga seperti beras dengan melakukan kerja sama dengan Bulog.
“Jadi, Bulog akan mensuplai bahan pokok seperti beras di rumah pangan kita (RPK) yang telah kita siapkan. Nanti, masyarakat tinggal berbelanja di sana. Ada 13 pasar di Mubar kita siapkan RPK dengan menyiapkan beras, telur dan minyak goreng,” bebernya.
Jika RPK ini menaikkan harga, Butolo menekan akan memberikan sanksi tegas. Ia akan melakukan pengawasan setiap RPK ini, dan jika menaikan harga akan diberhentikan dari RPK ini. (—-)
Reporter: Adin
Editor: Ilham Surahmin