SULTRATOP.COM, KENDARI – Pemerintah Kota Kendari meluncurkan aksi kesehatan bertajuk “SI TINA MENDIA” untuk meningkatkan layanan pemeriksaan kehamilan (ANC) dan cakupan imunisasi lengkap. Salah satu pendorongnya adalah masih tingginya angka kematian ibu di Kendari yang mencapai 80 per 100 ribu kelahiran hidup.
Kegiatan Aksi Sehatkan Ibu Hamil dan Anak Melalui ANC di Faskes dengan tagline “SI TINA MENDIA” ini dirangkaikan dengan penyerahan sertifikat imunisasi lengkap kepada masyarakat, Senin (5/5/2025).
Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, menjelaskan bahwa stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kurang gizi dalam jangka waktu lama, infeksi berulang, dan kurang stimulasi. Faktor ini sangat dipengaruhi oleh status kesehatan ibu hamil. Karena itu, pemeriksaan kehamilan secara rutin dan pemberian imunisasi lengkap menjadi kunci untuk menghindari risiko stunting.
Pada tahun 2024, angka kematian ibu (AKI) di Kota Kendari tercatat sebesar 80 per 100 ribu kelahiran hidup atau sebanyak 8 kasus. Sementara prevalensi stunting mencapai 2,06 persen.
“Angka ini memang sudah di bawah target nasional, tetapi kita tetap harus waspada karena ada potensi kenaikan akibat pertumbuhan dan sebaran penduduk yang terus meningkat,” ujarnya.
Capaian imunisasi di Kota Kendari juga belum memenuhi target nasional. Tahun 2023, cakupan imunisasi berada di angka 67,8 persen. Angka ini naik di tahun 2024 menjadi 69,9 persen, tetapi masih jauh dari target pemerintah pusat sebesar 90 persen.
Melalui “SI TINA MENDIA” atau aksi sehatkan ibu hamil dan balita melalui ANC di faskes dan pemberian sertifikat imunisasi lengkap, Pemkot Kendari berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan imunisasi bagi bayi, balita, serta anak sekolah.
Langkah ini diharapkan berdampak pada meningkatnya capaian kesehatan ibu hamil dan cakupan imunisasi lengkap, yang pada akhirnya dapat menurunkan angka kematian ibu dan prevalensi stunting.
Kegiatan ini juga menjadi momentum penting dalam membangun komitmen dan kolaborasi lintas sektor, guna mendukung Kota Kendari menjadi kota yang lebih sehat.
“Harapan saya, semua ibu hamil di Kota Kendari wajib memeriksakan kesehatannya melalui ANC minimal enam kali dan USG minimal dua kali selama kehamilan. Semua bayi, balita, dan anak sekolah juga wajib mendapatkan imunisasi lengkap,” tegas Wali Kota. (B/ST)
Laporan: Bambang Sutrisno