SULTRATOP.COM, LAWORO – Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat (Mubar), La Ode Butolo melakukan gerakan panen cabai di lahan 2,5 hektare yang berada di Desa Lakabu, Kecamatan Tiworo Tengah, Senin (22/1/2024). Gerakan panen cabai ini dilakukan dalam rangka pengendalian inflasi daerah.
Pj Bupati Mubar La Ode Butolo mengatakan, gerakan panen cabai ini merupakan kegiatan dalam rangka mendukung pemerintah pusat terkait penanganan inflasi. Apalagi, cabai ini merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi di Muna Barat.
“Gerakan panen cabai ini bagian dari langkah kita untuk melakukan stabilisasi harga khususnya bahan pokok cabai,” kata La Ode Butolo.
Selain gerakan panen cabai, pemerintah daerah juga mempunyai program gerakan tanam cabai yang sudah dilaunching beberapa hari lalu. Dalam gerakan tanam cabai ini, pemerintah daerah menyiapkan 100 hektare di setiap desa minimal menyiapkan lahan satu hektare.
“Bahan pokok cabai ini, salah satu komoditas penyumbang inflasi. Alhamdulillah, harga cabai di pasar sudah mulai turun dari harga Rp80 ribu per kilo, sekarang turun menjadi Rp50 ribu per kilo,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Mubar, Nestor Jono mengungkapkan, turunnya harga cabai di pasar disebabkan ada beberapa titik di desa yang sudah memanen tanaman cabainya. Untuk Desa Lakabu ini sekitar 4 hektare tanaman cabainya dan baru 2,5 hektare yang dipanen.
Kata Nestor, gerakan panen cabai ini merupakan salah satu kerja nyata dari Pj Bupati Mubar untuk mengatasi atau menekan laju inflasi. Sementara terkait program gerakan penanaman cabai dengan luas lahan yang disiapkan 100 hektare, kata Nestor sudah mulai berjalan.
“Lahan seluas 100 hektare ini akan terbagi di 81 desa, dengan minimal masing-masing desa menyiapkan lahan satu hektare. Untuk bibit cabai ini, akan disiapkan oleh pemerintah daerah melalui dinas terkait,” jelasnya.
Nantinya, tambah Nestor, sesuai instruksi Pj Bupati Mubar, Dinas Pertanian Mubar akan memberikan bibit kepada desa. Kemudian, para tenaga penyuluh pertanian akan melakukan pendampingan mulai proses penanaman sampai dengan pascapanen. (——-)
Reporter: Adin
Editor: Ilham Surahmin