SULTRATOP.COM, KENDARI – Kericuhan dengan adanya aksi baku hantam antara seorang penjual kerupuk dan anggota Satpol PP Kota Kendari yang sempat viral akhirnya menemui titik terang. Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari terpilih, Siska Karina Imran dan Sudirman, turun langsung untuk memediasi kedua pihak agar konflik tidak terus berlarut.
Melalui pendekatan persuasif, Siska-Sudirman berhasil mempertemukan kedua belah pihak hingga menandatangani kesepakatan damai. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya menciptakan suasana Kota Kendari yang lebih kondusif dan harmonis.
Kronologi Kejadian
Insiden ini bermula pada 5 Februari 2025, ketika Satpol PP Kota Kendari menggelar razia pedagang asongan di kawasan Eks-MTQ. Dalam razia tersebut, seorang penjual kerupuk bernama Doni Ansya menolak ditertibkan hingga terjadi ketegangan dengan anggota Satpol PP, Harun.
Berdasarkan video yang beredar, perdebatan antara Doni dan Harun berujung baku hantam, yang kemudian melibatkan beberapa anggota Satpol PP lainnya. Insiden ini pun menjadi viral di media sosial, memicu berbagai tanggapan dari masyarakat.
Plt Kasat Pol PP Kota Kendari, Muhammad Ewa, mengakui adanya bentrokan tersebut dan menyatakan bahwa kejadian itu terjadi secara spontan. Namun, ia menegaskan bahwa tindakan kekerasan dalam penegakan aturan tidak dapat dibenarkan.
“Saya akan memberikan teguran keras kepada anggota agar tidak melakukan hal serupa di masa mendatang. Penertiban harus tetap mengedepankan pendekatan humanis,” ujar Ewa.
Upaya Perdamaian oleh Siska-Sudirman
Melihat eskalasi konflik yang terjadi, Siska-Sudirman turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan ini secara damai. Keduanya mendatangi kediaman Doni Ansya dan melakukan pendekatan persuasif untuk menenangkan situasi.
Kuasa hukum Doni, La Ode Sardin, menyatakan bahwa inisiatif yang dilakukan Siska-Sudirman sangat membantu dalam mencairkan suasana dan membuka ruang dialog antara kedua pihak.
“Setelah bertemu langsung dengan Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih, Doni akhirnya bersedia untuk berdamai. Ini adalah langkah yang baik untuk mencegah konflik berkepanjangan,” ujar Sardin.
Sementara itu, Harun juga menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut dan mengaku bahwa insiden itu terjadi karena kesalahpahaman.
“Saya juga terkena pukulan dalam insiden itu, tapi sekarang semuanya sudah selesai. Kami sudah sepakat untuk berdamai,” katanya.
Kasat Pol PP Kota Kendari, Muhammad Ewa, turut menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga Doni dan berjanji akan mengevaluasi cara kerja Satpol PP agar insiden serupa tidak terulang.
“Saya atas nama keluarga besar Satpol PP Kota Kendari memohon maaf sebesar-besarnya kepada pihak keluarga Doni. Ke depan, kami akan lebih mengedepankan tindakan yang humanis dalam setiap penertiban,” pungkasnya.
Dengan adanya kesepakatan damai ini, diharapkan tidak ada lagi gesekan serupa di masa mendatang. Siska-Sudirman pun mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu mendukung program pembangunan Kota Kendari tanpa adanya perpecahan. (B/ST)
Laporan: Bambang Sutrisno