21 November 2024
Indeks

Sultra Miliki 94 Ribu Hektare Lahan Mangrove, Terluas di Buton Utara

  • Bagikan
Sultra Miliki 94 Ribu Hektare Lahan Mangrove, Terluas di Buton Utara
Kawasan hutan mangrove di Buton Utara (Foto Internet/ANTARA)

SULTRATOP.COM, KENDARI – Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini memiliki lahan mangrove seluas 94.607,04 hektare (Ha) yang tersebar di 16 kabupaten/kota yang ada.

Luas lahan tersebut diketahui dari data Peta Mangrove Nasional (PMN) yang keluarkan oleh Badan Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove (BRGM) tahun 2022 yang saat ini menjadi pegangan Dinas Kehutanan (Dishut) Sultra.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Dinas Kehutanan (Dishut) Sultra, La Ode Yulardhi, mengatakan, data tersebut dibagi menjadi dua bagian yaitu yang dipertahankan dan yang harus direhabilitasi.

“Lahan mangrove di Sultra berdasarkan data PMN yaitu 66.147,72 Ha untuk dipertahankan dan 28.459,32 Ha yang harus direhabilitasi,” ungkapnya saat ditemui di ruangannya pada Jumat (26/1/2024).

Sultra Miliki 94 Ribu Hektare Lahan Mangrove, Terluas di Buton Utara
La Ode Yulardhi

Yulardhi menjelaskan, dari data tersebut, diketahui lahan mangrove yang paling luas di Sultra yang perlu dipertahankan saat ini adalah Kabupaten Buton Utara (Butur) dengan luas lahannya 14.602,49 Ha.

Selanjutnya adalah Konawe Selatan (Konsel) dengan luas 12.754,43 Ha, Muna seluas 8.326,65 Ha, Muna Barat (Mubar) seluas 8.095,62 Ha, Bombana 7.032,37 Ha, Konawe Utara (Konut) 5.047,25 Ha, Buton 4.088,83 Ha, Konawe Kepulauan (Konkep) 1.903,41 Ha.

Berikutnya, Buton Tengah (Buteng) 1.002,00 Ha, Wakatobi 838,29 Ha, Kolaka 765,39 Ha, Kolaka Utara (Kolut) 695,32 Ha, Konawe 403,57 Ha, Kendari 310,26 Ha, Baubau 236,67 Ha, dan Buton Selatan (Busel) 45,17 Ha.

Sementara itu, untuk lahan mangrove di Sultra yang perlu direhabilitasi seluas 28.459,32 Ha itu wilayah Konsel paling luas yaitu 5.904,82 Ha, disusul Bombana 5.391,29 Ha, Kolaka 3.987,44 Ha, Kolut 3.565,11 Ha, Muna 2.786,73 Ha.

Selanjutnya, Konawe 2.557,93 Ha, Konut 1.771,70 Ha, Mubar 1.277,97 Ha, Butur 681,47 Ha, Kendari 217,70 Ha, Buteng 201,49 Ha, Busel 31,40 Ha, Baubau 29,20 Ha, Konkep 26,25 Ha, Wakatobi 14,99 Ha, dan Buton 13,81 Ha.

Kata Yulardhi, lahan yang perlu direhabilitasi tersebut terdiri dari area yang terabrasi, lahan terbuka, mangrove terabrasi, nonmangrove, tambak, dan tanah timbul.

“Yang sulit untuk rehabilitasi itu lahan tambak, karena tambak ini harus ada pendekatan karena tambak ini usahanya masyarakat, jadi harus ada komunikasi. Mungkin saja kalau kita mau tanam tidak seluas lahan tambak ini, bisa jadi di sekitarnya untuk menahan ombak atau di beberapa titiknya,” tutur Yulardhi. (—-)

Penulis: M1
Editor: Ilham Surahmin


  • Bagikan