SULTRATOP.COM, KENDARI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kendari terus meningkatkan upaya pencegahan peredaran narkoba di lingkungan pendidikan. Dari edukasi kepala sekolah hingga rencana pemasangan CCTV, berbagai strategi dilakukan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari ancaman narkoba.
Pada Selasa (14/1/2025), Pemkot Kendari menggelar sosialisasi pencegahan narkoba yang melibatkan Dinas Pendidikan Kendari serta kepala sekolah TK, SD, SMP, dan SMA di Kota Kendari.
Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Parinringi, menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada kepala sekolah mengenai bahaya narkoba, cara penanganannya, serta langkah pencegahan yang bisa diterapkan di sekolah.
“Acara ini mengarahkan kepala sekolah tentang bahaya narkoba, bagaimana penanganannya, dan langkah-langkah yang harus dilakukan, khususnya di tingkat TK, SD, dan SMP,” ujar Parinringi.
Ia juga menyoroti maraknya peredaran narkoba dalam bentuk kemasan yang kini mulai menyasar generasi muda. Hal ini membuat pemerintah merasa perlu memberikan edukasi lebih mendalam kepada para kepala sekolah agar mereka bisa mengenali produk yang mencurigakan.
Sebagai bentuk pengawasan, BNN Kendari merekomendasikan pemasangan CCTV di sekolah-sekolah tertentu, terutama di lokasi yang sering digunakan untuk berkumpul, seperti area olahraga atau tempat apel murid.
Menurut Parinringi, pemasangan CCTV ini merupakan langkah strategis yang diharapkan dapat membantu deteksi dini peredaran narkoba di lingkungan pendidikan.
Kepala BNN Kota Kendari, Mohammad Dafi Bastomi, juga mengungkapkan komitmen pihaknya dalam memerangi bahaya narkoba di sekolah. Ia menyebutkan, jika ada siswa yang terindikasi menggunakan narkoba, BNN Kendari akan memberikan layanan rawat jalan secara gratis melalui Klinik Pratama BNN.
“Kami siap melayani siswa yang membutuhkan pemeriksaan atau pengobatan. Bahkan pengobatan ini tidak dipungut biaya. Jika ada siswa yang terbukti menggunakan narkoba setelah menjalani skrining, kami akan memberikan rawat jalan. Namun, apabila kondisinya parah, siswa tersebut akan dirujuk untuk rawat inap,” kata Dafi.
Namun, ia juga menyoroti kendala yang dihadapi saat ini, yaitu belum adanya fasilitas rawat inap khusus bagi pengguna narkoba di Kota Kendari. Untuk itu, pihaknya sedang berkoordinasi dengan rumah sakit jiwa setempat untuk membangun fasilitas yang direncanakan mulai dibangun tahun ini.
Berbagai langkah ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman dan mendukung generasi muda bebas dari ancaman narkoba. (B/ST)
Laporan: Bambang Sutrisno