SULTRATOP.COM, KENDARI – Stasiun Meteorologi Maritim (Stamar) Kendari melakukan pembinaan teknis (Bimtek) guna meningkatkan operasional dan layanan informasi untuk masyarakat pada Selasa (30/7/2024).
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kendari Sugeng Widarko mengatakan, kegiatan itu diikuti oleh seluruh pegawai operasional Stamar Kendari dengan narasumber dari pusat meteorologi BMKG sebanyak 3 orang.
“Materi yang disampaikan dalam bimtek merupakan materi yang berkenaan langsung dengan operasional dari monitoring peralatan utama (aloptama), pemanfaatan data seechart, inawis dan sosialiasi peraturan kepala BMKG nomor 7 tahun 2023,” ungkapnya.
Kata Sugeng, materi monitoring aloptama lebih difokuskan pada monitoring peralatan Marine Automatic Weather Station (MAWS) khususnya MAWS yang dipasang di wilayah Sultra. Hal itu guna mengidentifikasi kerusakan peralatan agar dapat dideteksi lebih dini mengingat peralatan MAWS yang terpasang jauh dari lokasi kantor.
Saat ini MAWS di Sultra berada di dermaga distrik navigasi Kendari, pelabuhan penyeberangan Torobulu, dan pelabuhan penyeberangan di Kota Baubau.
Materi berikutnya adalah Seecharts. Seecharts merupakan tools yang utamanya digunakan untuk monitoring dan visualisasi data peralatan observasi meteorologi maritim/oseanografi pada proyek MMS-I. Seechart dibuat pada platform elastic kibana yang merupakan dashboard visualisasi data.
Seecharts bukanlah tools untuk analisis meskipun penggunaannya bisa untuk berbagai hal. Pada perkembangannya, semua data peralatan observasi dan modelling akan ditampilkan pada satu platform tunggal yang disebut Fully Integrated Single Platform (FISP).
“Sehingga dengan tools ini peralatan observasi yang berada di tengah laut dapat dimonitor keberadaannya serta diambil datanya,” tutur Sugeng.
Selanjutnya Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS) merupakan aplikasi yang bertujuan untuk menyajikan informasi cuaca maritim selama 7 hari ke depan, informasi daerah tangkapan ikan di sekitar wilayah laut Indonesia, serta safety score kapal yang menyatakan persentase tingkat risikonya terhadap kondisi cuaca di laut.
Dan materi terakhir adalah sosialisasi peraturan kepala BMKG nomor 7 tahun 2023 tentang pengamatan dan pengelolaan data meteorologi maritim.
Pada pemaparannya, narasumber membahas isi peraturan yang meliputi ketentuan umum, pengamatan meteorologi maritim, pengelolaan data, PMO dan bimbingan kapal, pelaporan serta pembinaan yang menjadi pedoman pusat maritim dan jajaran Stamar dalam melaksanakan kegiatannya.
“Pembinaan teknis ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan SDM khususnya Stamar Kendari yang pada akhirnya dapat meningkat akurasi dari produk-produk informasi,” tutur Sugeng. (—)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Ilham Surahmin