18 December 2024
Indeks

Rambi Wuna: Tradisi Musik Muna yang Menghidupkan Ritual Karia

  • Bagikan
Rambi Wuna yang mengiring tari Linda pada acara karia Rambi Wuna: Tradisi Musik Muna yang Menghidupkan Ritual Karia
Kesenian tradisional Rambi Wuna yang mengiring tari Linda pada acara karia masyarakat Muna.

SULTRATOP.COM – Di tengah perkembangan zaman, kesenian tradisional Muna yang dikenal sebagai Rambi Wuna tetap bertahan sebagai warisan budaya yang hidup. Musik tradisional ini mengandalkan gendang dan gong, menciptakan irama bertalu-talu yang khas.

Nama Rambi Wuna sendiri memiliki makna mendalam. Rambi berarti “pukul,” sementara Wuna merujuk pada nama daerah Muna. Contohnya, istilah rambi ganda berarti memukul gendang, sedangkan rambi mbololo berarti membunyikan gong.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Kesenian yang konon dimulai pada abad 17 ini dimainkan oleh kelompok kecil yang terdiri dari lima orang. Seorang perempuan bertugas memukul gong, sedangkan dua laki-laki berhadapan memainkan gendang. Selain itu, ada juga dua pemain tambahan yang memukul alat musik secara statis dengan sebatang kayu untuk memperkuat irama.

Kesenian rambi wuna dapat dijumpai dalam acara karia yakni suatu tradisi pingitan untuk setiap gadis masyarakat suku Muna.

Irama rambi wuna sangat khas dengan nada yang dapat membangkitkan antusias dan semangat. Mula-mulanya nadanya statis dan sesekali akan memuncak atau yang dikenal istilah “defohala”.

Namun untuk teknik defohala ini hanya bisa dilakukan oleh mereka yang berpengalaman dan menguasainya. Kalau ilmu rambi wuna-nya masih setengah-setengah, hanya akan merusak irama.

Bagian Tak Terpisahkan dari Tradisi Karia

Rambi Wuna menjadi elemen penting dalam tradisi Karia, yakni ritual pingitan bagi para gadis Muna. Musik ini dimainkan untuk memeriahkan suasana, mengiringi gadis yang memasuki tahap kaghombo—fase isolasi dari dunia luar yang bisa berlangsung hingga empat hari empat malam.

Rambi Wuna adalah hiburan utama pada malam-malam Karia. Dulu, sebelum musik modern dikenal, Rambi Wuna dimainkan setiap malam selama Karia, menjadi tontonan bagi keluarga dan masyarakat sekitar.

Tokoh Adat Masyarakat Muna yang biasa menangani Karia, Wa Dudu bercerita sejak dahulu kala rambi wuna telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari acara Karia. Rambi Wuna menjadi hiburan tersendiri ketika perempuan yang dipingit masuk dalam “kaghombo”.

Kaghombo dapat berarti peram. Jadi, pada tahap ini, perempuan yang di-kaghombo terisolasi dari dunia luar. Normalnya kaghombo bisa mencapai empat hari, tapi bisa juga tidak sesuai kemampuan pembuat acara.

Dahulu sebelum ada musik modern seperti sekarang, Rambi Wuna menjadi hiburan tersendiri pada empat malam karia tersebut. Pertunjukan Rambi Wuna juga jadi tontonan keluarga maupun masyarakat yang datang melihat acara karia.

IMG 20241214 WA0002 Rambi Wuna: Tradisi Musik Muna yang Menghidupkan Ritual Karia
Wa Dudu yang merupakan tokoh adat masyarakat Muna saat menangani jalannya Karia di rumah Syahid Ndiolu, Kendari, Jumat (13/12/2024). (Foto: Nurbaya Alimuddin)

Wadudu mengatakan Rambi Wuna dimainkan semalam suntuk dari jam 7 malam sampai jam 5 pagi selama malam karia secara berturut-turut. Apalagi kalau dilaksanakan di Muna, tradisi ini masih bertahan.

Namun ia mengakui pada masa sekarang ini sudah ada pergeseran, apalagi bila masyarakat Muna ada di perkotaan seperti yang di Kota Kendari. Rambi Wuna tidak dilakukan semalam suntuk karena bisa mengganggu tetangga atau karena pemainnya perlu istarahat malam.

“Kalau di kampung, itu semalaman rambi wuna, bahkan pemainnya diberi honor. Misal empat malam maka mereka selama malam-malam itu bermain Rambi Wuna dan siangnya tidak untuk memberi waktu mereka istarahat. Sementara kalau dahulu tidak dihonor tapi hanya datang membantu sesama,” ujar Wa Dudu saat memimpin jalannya Karia di rumah Syahid Ndiolu, di Kendari, Jumat (13/12/2024).

Puncak permainan Rambi Wuna adalah pada malam terakhir karia yakni “Kafosampu” yang maksudnya ‘menurunkan’ para gadis dari kaghombo. Pada malam puncak ini Rambi Wuna dimainkan untuk mengiring tarian.

Jenis tari yang ditampilkan adalah tari linda. Para gadis yang telah berdandan disertai busana adat dan selendang menari dengan iringan rambi wuna. Selain itu Wadudu sebagai tetua adat juga ikut menari. (===)

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan