SULTRATOP.COM, KENDARI – Program Studi (Prodi) Farmasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Mandala Waluya (UMW) Kendari menggelar workshop evaluasi kurikulum dan penyusunan kurikulum S-1 Farmasi terintegrasi kurikulum apoteker, bertempat di aula lantai 2 UMW Kendari, Sabtu (20/4/2024).
Ketua Prodi Farmasi UMW Kendari, Dr. apt. Mus Ifaya, mengatakan, kegiatan workshop ini merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa lulusan S-1 Farmasi UMW Kendari memiliki pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan tuntutan praktik profesi sebagai seorang apoteker.
Mus Ifaya melanjutkan, sasaran kegiatan ini adalah penyelarasan kurikulum antara kurikulum prodi S-1 yang saat ini dijalankan oleh Prodi Farmasi UMW Kendari dan kurikulum pendidikan apoteker.
Tujuannya tentu saja untuk peningkatan kualitas pendidikan farmasi dengan memastikan mahasiswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk menjadi apoteker yang kompeten.
“Sehingga ketika mereka lulus nanti bisa menjadi apoteker yang kompeten dan siap terjun ke dunia kerja,” kata Mus Ifaya.
Selain itu, tujuan lain dari pelaksanaan workshop ini, lanjut Mus Ifaya, sebagai salah satu persiapan dalam rangka pembukaan Prodi Pendidikan Profesi Apoteker di Fakultas Sains dan Teknologi UMW Kendari.
Ketua panitia workshop, Juliana Baco menambahkan, workshop ini dilaksanakan secara hybrid luring dan daring dengan menghadirkan narasumber dari Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. apt. Ida Musfiroh.
“Luring atau offline-nya dilaksanakan di aula lantai dua dan narasumbernya via daring atau online,” jelasnya.
Kegiatan ini diikuti oleh semua dosen lingkup Prodi S-1 Farmasi UMW Kendari dan dibuka secara langsung oleh Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UMW Kendari, Sri Anggarini Rasyid.
Juliana Baco, yang juga Wakil Ketua Prodi Farmasi Bidang Akademik dan Nonakademik ini menambahkan, sasaran kegiatan ini yaitu tim penyusun kurikulum dan rencana pembelajaran semester atau RPS.
“Harapan kita melalui kegiatan ini proses penyusunan kurikulum dan RPS dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan Standar Kompetensi Apoteker Indonesia atau SKAI 2023,” ujarnya. (—-)
Penulis: Ilham Surahmin