SULTRATOP.COM, KENDARI – Banjir yang merendam sejumlah rumah warga RW 13 Kelurahan Lepo-lepo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, bukan disebabkan hujan deras, melainkan rusaknya sistem pengendali air di tanggul kali Wanggu.
Warga menduga hilangnya pintu air sebagai penyebab utama air meluap dan masuk ke permukiman, meski tanggul masih tampak kokoh.
Salah satu warga, Sudirman (40), meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari untuk segera memulihkan fungsi pintu air pada tanggul kali Wanggu yang dinilai tidak lagi berfungsi optimal.
Ia menyebut, banjir yang terjadi di wilayah tersebut diduga kuat akibat hilangnya tiga pintu keluar masuk air di tanggul kali Wanggu yang selama ini berfungsi sebagai pengendali aliran air.
Menurut Sudirman, pintu air yang menjadi pengatur aliran dari dan ke kali Wanggu kini tidak berfungsi, bahkan beberapa di antaranya hilang. Akibatnya, air tidak dapat terkontrol dan merembes ke pemukiman warga.
“Tanggulnya sebenarnya masih tinggi, sekitar dua meter dari permukaan air. Tapi karena pintu airnya hilang dan tidak bisa menahan laju air, akhirnya air masuk ke rumah warga,” ungkap Sudirman di Kendari, Selasa (1/7/2025).
Ia mengaku, selama enam tahun tinggal di wilayah tersebut, baru kali ini banjir masuk hingga ke dalam rumahnya. Padahal, menurutnya, intensitas hujan yang terjadi belum tergolong ekstrem atau tidak terlalu deras.
Mewakili warga, Sudirman berharap pemerintah segera hadir, memberikan solusi dan penanganan agar banjir tidak kembali terjadi. Ia meminta perhatian serius dari instansi terkait, terutama dalam pemulihan fungsi pintu air di tanggul kali Wanggu.
“Harus ada mitigasi, entah itu perbaikan pintu air atau penguatan tanggul agar rumah-rumah warga tidak terus jadi korban,” tuturnya. (B/ST)
Kontributor: Ismu Samadhani
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI
