SULTRATOP.COM, KENDARI – Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, turut serta dalam pertemuan International Conference on Infrastructure 2025 yang diselenggarakan di Jakarta. Kehadiran Siska dalam forum ini mencerminkan komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta mendorong pembangunan infrastruktur yang inklusif dan berkelanjutan.
Pertemuan yang dihadiri oleh 18 menteri dan wakil menteri, serta ratusan pemangku kepentingan dari dalam dan luar negeri ini membahas sejumlah isu krusial yang berkaitan dengan pengelolaan infrastruktur, termasuk pengelolaan sampah, ketahanan air, sanitasi, pembangunan infrastruktur pendidikan dan ekonomi kreatif, serta konektivitas transportasi.
“International Conference on Infrastructure 2025 merupakan pertemuan penting, sekaligus mendengarkan langsung arahan kebijakan nasional. Sehingga, dapat menjalin sinergi dan kerja sama dengan berbagai pihak. Kota Kendari siap bertransformasi menjadi kota yang tangguh, cerdas, serta ramah terhadap lingkungan,” ungkap Siska, Rabu 11 Juni 2025.
Siska mengaku isu yang menarik perhatiannya adalah penguatan infrastruktur dasar dan integritas wilayah, agar mempercepat pelayanan publik dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Selain itu, ia juga menyambut baik pertemuan yang membuka ruang business matching, pertemuan bilateral, dan peluang kolaborasi antara pemerintah daerah dan sektor swasta.
Kementerian Pekerjaan Umum, selaku salah satu penyelenggara utama, memfasilitasi sesi diskusi dengan topik-topik strategis, yakni Building Resilient Foundations, Driving Mobility, Securing Water and Sanitations Infrastructure, hingga Enabling Innovation.
Wali Kota Kendari juga aktif dalam diskusi-diskusi, dan menyampaikan tantangan, potensi daerah, sekaligus menyerap praktik terbaik yang dapat diadopsi untuk Kota Kendari.
Pertemuan International Conference on Infrastructure dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono. Forum ini mengangkat lima isu penting, yaitu transformasi perkotaan, konektivitas, ketahanan infrastruktur terhadap perubahan iklim, pembangunan komunitas layak huni, dan inovasi pembiayaan. (b-/ST)
Laporan: Bambang Sutrisno
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI
