SULTRATOP.COM, KENDARI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat pengidap penyakit HIV/AIDS di wilayah Sultra didominasi oleh laki-laki.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra, dr Muhammad Ridwan mengatakan, jika dilihat dari perkembangan kasus HIV/AIDS di Sultra tiap tahunnya, laki-laki jauh mendominasi dibanding perempuan.
” Banyak faktor yang menyebabkan itu,” ungkapnya di Kendari pada Kamis (9/1/2024).
Dinkes Sultra mencatat pengidap HIV/AIDS di Sultra pada tahun 2024 sebanyak 567 orang yang terdiri dari 433 orang laki-laki dan 134 orang perempuan. Kontribusi tertinggi laki-laki dalam kasus penyakit tersebut tercatat di 2023 sebanyak 541 orang dibanding perempuan sebanyak 96 orang.
Sementara di tahun 2022, Dinkes Sultra mencatat laki-laki pengidap HIV/AIDS sebanyak 421 orang dibanding perempuan sebanyak 115 orang. Serta tahun 2021 sebanyak 320 orang laki-laki dan 94 orang perempuan.
” Tahun 2021 hingga 2023, laki-laki pengidap HIV/AIDS selalu mengalami peningkatan,” tutur Ridwan.
Fenomena itu sering dikaitkan dengan berbagai faktor, termasuk perilaku seksual berisiko seperti hubungan seksual tanpa kondom, khususnya dengan pasangan yang berganti-ganti, serta penggunaan jarum suntik yang tidak steril di kalangan pengguna narkoba.
Dominasi laki-laki dalam kasus HIV/AIDS juga bisa disebabkan oleh mobilitas tinggi, seperti pekerjaan yang memaksa mereka sering berpindah tempat, serta kurangnya akses terhadap edukasi kesehatan reproduksi.
Kendati demikian, perempuan juga tetap berisiko, terutama sebagai pasangan dari laki-laki yang terinfeksi, sehingga edukasi dan pencegahan harus mencakup seluruh kelompok masyarakat.
Kata Ridwan, peningkatan kesadaran melalui edukasi, promosi penggunaan kondom, penyediaan layanan kesehatan yang ramah, dan tes HIV/AIDS secara sukarela menjadi langkah penting untuk mengurangi angka penularan.
“Dukungan dari pemerintah daerah, LSM, dan masyarakat juga diperlukan untuk menghadapi masalah ini. Kami terus melalukan upaya untuk mengurangi angka itu,” ujar Ridwan. (A/ST)
Kontributor: Ismu Samadhani