24 November 2024
Indeks

Pengamat Jelaskan Pengaruh Bebasnya Nur Alam Terhadap Karir Politik Keluarganya

  • Bagikan
Pengamat Jelaskan Pengaruh Bebasnya Nur Alam Terhadap Karir Politik Keluarganya
Poster menyambut bebasnya Nur Alam yang ramai di media sosial.

SULTRATOP.COM, KENDARI – Mantan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Nur Alam kini telah bebas dari penjara per tanggal 16 Januari 2024. Lalu, bagaimana pengaruhnya terhadap karir politik istri dan kedua anaknya?

Pengamat Politik, Najib Husain menilai bahwa kembalinya Nur Alam di Sultra akan berpengaruh pada konstalasi politik utamanya kepada sang istri, Tina Nur Alam dan kedua anaknya yaitu Sitya Giona Nur Alam dan Radhan Algindo Nur Alam.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Kendati demikian, Najib mengatakan bahwa pengaruh tersebut akan berdampak besar kepada Tina Nur Alam jika maju sebagai salah satu kandidat Calon Gubernur (Cagub) dibanding kedua anaknya yang ingin maju pada Pemilihan Wali Kota Kendari (Pilwali) Kendari dan Pemilihan Bupati (Pilbub) Konawe Selatan (Konsel).

“Karena boleh dikata program-program Bu Tina itu adalah dari Program Bahteramas (Program Nur Alam-Saleh Lasata). Kalau mereka istilahkan sekarang itu Bahteramas jilid 2. Untuk Giona di Kendari dan Radhan di Konsel menurut saya pengaruhnya ada tapi tidak sebesar pengaruh ke Bu Tina untuk maju di Pilgub,” ungkapnya saat ditemui di ruangannya pada Rabu (17/1/2024).

Ketua Jurusan Ilmu Politik dan Pemerintahan FISIP Universitas Halu Oleo (UHO) itu juga menjelaskan, Nur Alam merupakan sosok fenomenal karena saat menjabat selama 2 periode sebagai Gubernur Sultra dianggap cukup berhasil oleh masyarakat. Namun, sebelum akhir masa jabatannya harus tertimpah musibah dan tidak sempat bertemu pada publik.

Pengamat Jelaskan Pengaruh Bebasnya Nur Alam Terhadap Karir Politik Keluarganya
Najib Husain

“Fenomenalnya di situ. Dia sebagai pemimpin muda pada saat itu, kemudian banyak membuka jaringan dan banyak membangun di Sultra,” tuturnya.

Kata Najib, program yang dijalankan oleh Nur Alam selama menjabat tersebutlah yang membekas di masyarakat dan masih diingat sampai hari ini. Pasalnya, basis program Nur Alam lebih banyak berbasis ke pelosok dan desa-desa sehingga bisa dirasakan oleh masyarakat di 17 kabupaten/kota di Sultra.

“Sehingga ketika dia hadir kembali, maka sepertinya masyarakat mendapatkan kembali tokoh yang selama ini dirindukan. Itu bisa mempengaruhi secara elektabilitas kepada orang-orang yang ada di sekitar Nur Alam. Karena memang yang namanya politik, pengaruh kekuatan orang kuat itu masih punya dampak psikologis kepada pemilih. Apalagi pemilih tradisional seperti kita, orang masih lihat siapa yang ada di belakangnya,” tambahnya.

Sementara dalam perhelatan Pilpres di Sultra, Najib mengatakan bahwa Nur Alam belum memposisikan diri untuk mendukung salah satu capres. Kata dia, sebaiknya Nur Alam tidak masuk dalam arena itu mengingat tahapan sudah berjalan saat ini.

“Menurut saya, lebih bagus Nur Alam melakukan konsolidasi terlebih dulu. Karena momennya tidak tepat. Kondisinya tidak terlalu bagus dan mengingat Nur Alam bukan lagi tokoh partai” tutur Najib. (===)

Penulis: M1

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan