19 September 2024
Indeks

Pemprov Sebut Kontruksi Gerbang Wisata Kendari-Toronipa dari Baja dan GRC, Tahan hingga 25 Tahun

  • Bagikan
Gerbang Wisata Toronipa Pemprov Sebut Kontruksi Gerbang Wisata Kendari-Toronipa dari Baja dan GRC, Tahan hingga 25 Tahun
Gerbang Wisata Kendari-Toronipa. (Foto: Ismu Samadhani/Sultratop.com)

SULTRATOP.COM, KENDARI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam hal ini dinas sumber daya air (SDA) dan bina marga menjelaskan kontruksi yang digunakan pada gerbang wisata Kendari-Toronipa.

Kepala Dinas (Kadis) SDA dan Bina Marga Sultra Pahri Yamsul mengatakan, material yang digunakan adalah konstruksi dalam bentuk baja dengan finishing menggunakan Glass Reinforced Concrete (GRC) yang terkenal tahan lama hingga 25 tahun, tahan api, tahan air, serta mudah perawatannya.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

“Material bangunan gerbang tersebut mungkin masih asing bagi orang awam, namun teknologinya telah lama digunakan,” ungkap Pahri kepada awak Sultratop.com via telepon WhatsApp beberapa waktu lalu.

Kata Pahri, GRC biasa digunakan untuk eksterior dalam rangka estetika yang tidak bisa dibentuk menggunakan beton. Penggunaan konstruksi GRC di Kendari disebutkan telah digunakan pada pintu gerbang rujab gubernur.

Kekosongan di dalam konstruksi gerbang wisata Kendari-Toronipa disebut sengaja dibuat untuk maintenance dan untuk gudang peralatan seperti pada tower Masjid Al Alam Kendari.

“Ada juga saya baca di media, ada yang bilang dibuat dari tripleks. Astaga, mana mungkin? Kami dari dinas teknis sangat maklumi itu. Bayangan orang sekarang itu bangunan tinggi harus dari beton, padahal tidak,” tuturnya.

Pahri juga menyebut, pembangunan gerbang wisata Kendari-Toronipa itu belum sepenuhnya selesai. Sehingga anggaran sekitar Rp6 miliar belum dibayarkan dan masih tertahan di kas daerah.

Pihaknya juga telah mengetahui tentang adanya kerusakan itu. Kata dia, berdasarkan hasil identifikasi terungkap bahwa kerusakan itu bukanlah akibat faktor alam atau keausan material, melainkan karena adanya tindakan sabotase dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Kami langsung ke TKP dan mendapatkan ada batu-batu di dalam. Sengaja dilempari di dalam bagian yang kosong itu dan itu sudah dilaporkan ke polres oleh rekanannya,” ungkap Pahri.

Ia berharap segala bentuk bangunan yang dibangun di wilayah Sultra agar dirawat bersama karena semuanya berasal dari pajak masyarakat sehingga bisa dinikmati generasi-generasi selanjutnya.

Selain itu, juga dapat memperindah wilayah dari sisi pariwisata dan lainnya agar orang dapat tertarik untuk datang berkunjung. (B)

Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI

  • Bagikan