1 July 2025
Indeks

Pemkot Kendari Cari Solusi Jangka Panjang Atasi Banjir Sungai Wanggu

  • Bagikan
Pemkot Kendari Cari Solusi Jangka Panjang Atasi Banjir Sungai Wanggu
Dua orang warga membawa tabung gas 3 kilogram untuk dievakuasi. (Foto: Bambang Sutrisno/Sultratop.com)

SULTRATOP.COM, KENDARI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari terus bergerak cepat dalam mengatasi persoalan luapan Sungai Wanggu yang kerap merendam pemukiman warga di Kelurahan Lepo-Lepo, Kecamatan Baruga. Koordinasi lintas instansi pun dibangun, termasuk dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi Tenggara.

Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman, menyampaikan bahwa langkah awal penanganan telah dilakukan terhadap sekitar 170 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir. Pemkot telah menyiapkan lokasi penampungan sementara bagi para pengungsi, lengkap dengan kebutuhan dasar seperti selimut, matras, makanan, dan minuman.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Ia menegaskan bahwa persoalan ini tidak bisa diselesaikan sendiri oleh pemerintah kota, karena Sungai Wanggu merupakan wilayah kewenangan BWS. Oleh karena itu, pihaknya akan segera melakukan koordinasi untuk mencari solusi jangka panjang.

“Insyaallah, normalisasi Sungai Wanggu ini bisa kita percepat dengan kerja sama yang baik antara pemerintah kota dan Balai Sungai,” ujarnya optimis di Kendari, Senin (30/6/2025).

Pemkot Kendari Cari Solusi Jangka Panjang Atasi Banjir Sungai Wanggu
Salah satu rumah warga yang terdampak luapan air Sungai Wanggu yang kian mengalami pendangkalan. (Foto: Bambang Sutrisno/Sultratop.com)

Salah satu infrastruktur yang selama ini menjadi andalan dalam menahan luapan air adalah kolam retensi. Namun, menurut Sudirman, efektivitas kolam tersebut mulai menurun karena beberapa kerusakan teknis, terutama pada pintu air yang sulit dibuka secara manual. Ia juga menyoroti tingginya sedimentasi yang kembali menumpuk, membuat daya tampung kolam kian berkurang.

“Kolam retensi sempat sangat membantu. Tapi sekarang sedimentasinya tinggi lagi, dan pintu-pintu airnya rusak. Kalau menunggu Balai, prosesnya mungkin agak lama, jadi BPBD bisa turun tangan dulu untuk perbaikan darurat,” jelasnya.

Ia menambahkan, persoalan Sungai Wanggu tidak hanya menjadi tanggung jawab Kota Kendari semata. Sebab, aliran sungai juga melewati wilayah Kabupaten Konawe Selatan. Setiap tahun, lumpur dan tanah terus menumpuk, menyebabkan aliran air tersendat dan akhirnya meluap ke permukiman.

Sementara itu, salah satu warga terdampak, Rini, mengungkapkan keresahannya. Ia meminta pemerintah lebih serius menangani banjir yang sudah menjadi bencana tahunan.

“Kalau bisa, tanggulnya itu ditinggikan. Hujan satu jam saja langsung banjir. Sungainya terlalu dangkal,” keluhnya.

Rini menceritakan bahwa rumah-rumah warga sudah mulai tergenang sejak Jumat, 28 Juni 2025 malam. Hingga tiga hari kemudian, air belum sepenuhnya surut, bahkan masih setinggi 1,5 meter di beberapa titik.

“Harapan kami, pemerintah cepat bertindak. Pasang tanggul atau perbaiki aliran sungainya. Jangan tunggu sampai banjir parah baru turun tangan. Dulu sempat ada yang ambil pasir, jadi sungainya dalam. Sekarang sudah dangkal lagi, makanya sering banjir,” ujarnya. (B/ST)

Laporan: Bambang Sutrisno

Follow WhatsApp Channel Sultratop untuk update berita terbaru setiap hari

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan