SULTRATOP.COM, KENDARI – Pembangunan perumahan yang masif disebut menjadi salah satu penyebab banjir yang merendam Kecamatan Kambu dan Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 22 Januari 2025 lalu. Kurangnya daya resapan air akibat banyaknya area tertutup bangunan memperburuk dampak hujan deras dan naiknya pasang air laut.
Banjir setinggi satu meter melanda Lorong Maleo, Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, serta Amohalo, Kecamatan Baruga. Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari, Sukirman, menjelaskan bahwa kondisi ini disebabkan oleh kombinasi curah hujan tinggi, sedimentasi pada saluran irigasi, dan pembangunan yang tidak memperhatikan aspek lingkungan.
“Sedimen lumpur menyebabkan penyumbatan aliran air. Selain itu, banyaknya perumahan yang dibangun membuat daya resapan air berkurang. Ini adalah konsekuensi dari sebuah kota yang terus berkembang,” ungkap Sukirman, Rabu (24/1/2025).
Ia menambahkan, faktor lain yang memperparah banjir adalah penumpukan sampah di saluran air. Sampah yang menghambat aliran membuat sistem drainase tidak berfungsi optimal, sehingga air meluap ke permukiman warga.
“Masalah ini menjadi perhatian utama Pak Wali Kota. Semua saluran yang bermasalah akan dibenahi agar banjir bisa diminimalkan,” imbuhnya.
Sukirman juga mengingatkan peristiwa banjir bandang yang pernah melanda Kota Kendari pada 2019. Ia menyebut, keberadaan Kolam Retensi Boulevard membantu mempercepat surutnya banjir, namun upaya pembenahan selokan dan kanal tetap harus dilakukan secara maksimal.
“Tahun ini, banyak saluran air yang sudah mulai diperbaiki. Pemerintah kota terus berupaya untuk mengatasi permasalahan banjir dengan langkah-langkah konkret,” ujarnya.
Pasca-kejadian, tim dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendari langsung dikerahkan untuk mengevakuasi warga terdampak dan membersihkan sampah yang terbawa arus banjir.
Meski tidak ada korban jiwa, kerugian material akibat banjir diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. (B-/ST)
Laporan: Bambang Sutrisno